Pantai Kuta Jadi Lokasi Pameran UMKM
Serangkaian World Water Forum Ke-10
Desa Adat Kuta juga telah membentuk tim kesenian yang terdiri dari anggota delapan sanggar tari. Mereka akan menyajikan beberapa tari tradisional.
MANGUPURA, NusaBali - Pantai Kuta, salah satu destinasi wisata terpopuler di Bali, dipersiapkan untuk menjadi salah satu venue dalam rangkaian kegiatan World Water Forum (WWF) ke-10. Kegiatan ini tidak hanya akan fokus pada diskusi global tentang pengelolaan sumber daya air, tetapi juga akan memamerkan kekayaan budaya dan ekonomi lokal melalui pameran UMKM yang diinisiasi oleh Desa Adat Kuta.
Bendesa Adat Kuta I Komang Alit Ardana mengungkapkan bahwa panitia WWF telah berkoordinasi untuk mengadakan sebuah exhibition fair atau pameran dagang yang akan menampilkan beragam produk UMKM lokal. Rencananya pameran ini akan diadakan pada 20-25 Mei 2024, dari pintu masuk Pasar Seni Desa Adat Kuta hingga Tsunami Shelter.
“Kami di Kuta diberikan 16 UMKM yang ditampilkan, dengan klasifikasi, ada yang bergerak di kuliner, fesyen, dan lain sebagainya,” kata Alit, Senin (13/4) siang.
Alit lebih lanjut mengatakan, selain pameran UMKM, acara itu juga akan diramaikan dengan berbagai pementasan kesenian yang diorganisasi oleh Desa Adat Kuta. Pementasan ini diharapkan tidak hanya akan menghibur para delegasi tapi juga memperkenalkan kekayaan budaya Bali kepada peserta dari berbagai negara.
“Kami telah membentuk Tim Kesenian Desa Adat Kuta yang terdiri dari anggota dari delapan sanggar tari di desa kami. Mereka akan menyajikan beberapa tari tradisional, termasuk Tari Legong Kraton yang merupakan tarian maskot dari Kuta,” katanya.
Di samping itu, lanjut Alit, pihaknya juga berperan dalam aspek keamanan selama acara berlangsung. Menurutnya, keamanan akan diperkuat oleh petugas Pam Swakarsa Desa Adat Kuta, yang akan bekerja sama dengan kepolisian untuk memastikan keamanan selama pameran.
Masih menurut Alit, keterlibatan dalam WWF tidak hanya menjadi kesempatan bagi Desa Adat Kuta untuk menunjukkan produk dan budaya lokal, tetapi juga sebagai momen kebanggaan karena bisa berpartisipasi dalam forum internasional yang membahas isu penting seperti pengelolaan sumber daya air. Acara tersebut juga diharapkan akan meningkatkan pengakuan terhadap produk lokal dan memperkuat posisi Bali sebagai pusat pariwisata dan kebudayaan yang mampu menyediakan lebih dari sekadar keindahan alam, namun juga keunikan budaya yang dapat dinikmati dan diapresiasi oleh pengunjung internasional.
“Kami merasa terhormat sudah bisa ikut terlibat dalam kegiatan WWF. Kami ingin ajang ini berjalan dengan baik dan sukses,” harap Alit. 7 ol3
Komentar