Asap TPA Mandung Makin Tebal
TPA Mandung
Mengeluarkan Asap Tebal
World Water Forum (WWF)
I Wayan Atmaja
Dinas Lingkungan Hidup Tabanan
TABANAN, NusaBali - Kepulan asap TPA Mandung di Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, makin tebal. Padahal dalam waktu dekat bakal menerima sampah kiriman dari Kota Denpasar selama pelaksanaan World Water Forum (WWF).
Pantauan di lapangan pada Senin (13/5), asap TPA Mandung memang makin tebal. Terutama di sebelah utara dan sebelah timur. Kepulan asap makin tebal ketika angin berhembus kencang dan saat siang hari.
Kepala UPTD Pengolahan Sampah dan Lumpur Tinja, Dinas Lingkungan Hidup Tabanan I Wayan Atmaja, mengatakan asap TPA kembali tebal sejak sepekan lalu. Ini karena kembalinya musim kemarau dan angin kencang. “Awalnya pascakebakaran Oktober (2023) lalu asap sudah sempat mereda sudah tipis, sekarang kembali menebal,” ujar Atmaja.
Disebutkan asap makin tebal terutama di arah timur dan sebelah utara. Bahkan jika angin berhembus kencang bisa menimbulkan percikan api. “Hembusan asap muncul tergantung angin. Kalau anginnya tidak kencang asap berhembus tipis,” imbuhnya.
Sebagai upaya penanganan telah dilakukan pemadaman dua kali sehari, pagi dan sore hari. Pemadaman melibatkan BPBD Tabanan, Pemadam Kebakaran, dan petugas di UPTD. “Tandon kapasitas 5.000 liter disiapkan BPBD, kemudian Pemadam Kebakaran menyediakan 1 unit kendaraan Damkar,” kata Atmaja.
Saat ini sampah yang masuk ke TPA Mandung sehari mencapai 155-160 ton. Sementara ketersediaan lahan untuk bisa menampung sampah lagi hanya tersedia sekitar 22 are dari total luas TPA Mandung mencapai 2,7 hektare. “Lahan yang masih tersisa ini tidak sepenuhnya kosong melainkan sudah ada tumpukan sampah dengan ketinggian mencapai 5 meter,” ucap Atmaja.
Sedangkan terkait dengan persiapan TPA Mandung menerima sampah dari Kota Denpasar, menurut Atmaja, masih menunggu perintah pimpinan terkait dengan mekanismenya. “Informasinya Denpasar bakal mengirim sampah selama tujuh hari karena ada pelaksanaan WWF,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemkot Denpasar berencana membuang sampah ke TPA Mandung, Tabanan sebagai imbas dari gelaran World Water Forum (WWF) ke-10 pada 18–25 Mei 2024, yang memaksa TPA Suwung akan ditutup. Penutupan TPA Suwung, Denpasar Selatan, tersebut dilakukan pada 15–26 Mei 2024.
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Rabu (1/5), mengungkapkan sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat agar tidak ada kegiatan yang mengganggu delegasi WWF. Termasuk salah satunya lalu lalang kendaraan pengangkut sampah. Dengan ditutupnya TPA Suwung tersebut, salah satu wilayah yang terdampak adalah Kota Denpasar.
Terkait hal tersebut, Denpasar akan melakukan pembuangan sampah sementara ke TPA Mandung, Tabanan. Jaya Negara mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Pemkab Tabanan.
Menurut Jaya Negara, Denpasar akan membuang sampah ke TPA Mandung selama tiga hari. Pihak Pemkot menyiapkan alat berat dan tanah uruk untuk mencegah bau di TPA tersebut. “Mudah-mudahan tidak ada kendala di lapangan,” imbuh Jaya Negara.
Selain itu, Jaya Negar menyatakan akan memaksimalkan TPS3R yang ada di Denpasar termasuk depo sampah yang ada. Apalagi di Denpasar sudah ada 24 TPS3R. Di mana sebanyak 17 TPS3R sudah diberikan mesin hybrid untuk pencacah sampah.
Untuk diketahui, dalam sehari, jumlah sampah yang dihasilkan di Kota Denpasar sebanyak 800 hingga 850 ton. 7 des
Komentar