Polisi Sebut Hanya Salah Paham Dua Kelompok Pemuda
Viral Video Diduga Penjambretan
SINGARAJA, NusaBali - Sebuah video yang diduga kejadian penjambretan beredar di media sosial WhatsApp.
Video berdurasi sekitar 6 menit itu disebut-sebut terkait adanya penjambretan oleh beberapa pemuda di Kelurahan Liligundi, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, pada Minggu (12/5) malam. Polisi menyebut kejadian itu hanya salah paham antar dua kelompok pemuda.
Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Made Agus Dwi Wirawan, memastikan kejadian itu tidak benar adanya. Pihaknya menyebut, narasi pada video yang menyebut terjadinya penyerangan dan penjambretan itu tidak benar. Ia pun menjelaskan kejadian itu hanya kesalahpahaman antar dua kelompok pemuda, yakni kelompok pemuda di Kelurahan Kampung Singaraja, Kecamatan Buleleng dan Pemuda dari Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada.
Awalnya sekelompok pemuda ini menuju ke Kawasan Taman Bung Karno di Kelurahan Sukasada. Sesampainya di Kelurahan Liligundi, Singaraja, salah satu kelompok menendang rekannya hingga terjatuh. Pada saat terjatuh, ponsel dua orang pemuda ternyata tertukar.
“Pada saat kejadian, kelompok pemuda Kampung Singaraja ini ditendang sama kelompoknya pemuda Desa Pegayaman. Lantas jatuh handphone keduanya. Yang mengambil ternyata tertukar. Sehingga pada saat berkendara seolah terjadi saling tarik menarik hape. Warga pun seolah-olah melihat kejadian itu sebagai penjambretan,” terang dia, dikonfirmasi Senin (13/5).
Atas kejadian itu, dua kelompok pemuda itu pun digiring ke Mapolsek Kota Singaraja. Mereka lantas diberikan pembinaan dan menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. “Mereka masih anak-anak semua, umurnya 16 tahun sampai 17 tahun. Mereka kemarin sudah kami pertemukan, tidak ada yang luka-luka,” sambungnya.
Pihaknya pun menghimbau kepada warga agar dalam membagikan sebuah informasi harus dibarengi dengan data yang jelas. Pasalnya, informasi yang disampaikan terkadang bisa menimbulkan keresahan. “Di media sosial dibilang ada begal, ada jambret. Itu tidak benar. Kami selalu mengimbau kepada masyarakat. Agar setiap membagikan informasi, harus dengan data yang jelas. Sehingga berita tidak simpang siur,” tutupnya.7 mzk
1
Komentar