nusabali

Satu Bangunan Rumah di Klungkung Jebol

Dampak Gempa M 5,5 di Sumbawa, NTB

  • www.nusabali.com-satu-bangunan-rumah-di-klungkung-jebol

SEMARAPURA, NusaBali - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,5 yang mengguncang Sumbawa atau sekitar 15 kilometer barat daya Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) terasa hingga di Bali, Selasa (14/5) sore pukul 16.11 Wita.

Gempa ini pun berdampak pada kerusakan bangunan rumah sekaligus dapur milik warga di Banjar Jeroan, Desa Selat, Kecamatan Klungkung.

Kamar sekaligus dapur itu ditempati oleh seorang lansia bernama Jero Sandat,80, dan sebelum bangunan itu jebol Jero Sandat sudah keluar kamar. Sehingga lansia tersebut tidak sampai terkena material bangunan. Perbekel Selat, I Gusti Putu Ngurah Adnyana, setelah menerima informasi dari masyarakat langsung mengecek kondisi warganya. Rumah itu merupakan milik keluarga Gusti Lanang Karang, sedangkan kamar sekaligus dapur yang jebol itu ditempati orang tuanya Jero Sandat yang sudah lansia. "Begitu ada gempa para penghuni rumah langsung berhamburan ke halaman untuk menyelamatkan diri," ujar Gusti Ngurah Adnyana.

Tak berselang lama bangunan kamar sekaligus dapur yang ditempati Jero Sandat tiba-tiba jebol. "Tidak ada korban dalam musibah ini, karena di dalam kamar sudah kosong," ujarnya.

Akibat kejadian ini atap bangunan berbahan bambu tersebut hancur dan kerugian ditaksir mencapai Rp 30 juta. "Sekarang Jero Sandat pindah ke kamar anaknya untuk sementara," imbuh Gusti Ngurah Adnyana. Menurut Perbekel Gusti Ngurah Adnyana, keluarga tersebut merupakan warga kurang mampu dan sebelumnya sudah menerima bantuan bedah rumah. Untuk perbaikan bangunan yang jebol akibat gempa ini nantinya akan diajukan proposal.

Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, mengatakan saat ini masih melakukan pengecekan terkait dampak gempa tersebut. Diakui, guncangan gempa kali ini cukup terasa terlebih saat masih jam kantor para pegawai. Sehingga sempat memicu kepanikan terutama pegawai yang menempati gedung lantai II maupun lantai III. "Tadi sempat ada yang sampai berlari untuk turun dari lantai III," ujar Widiada. 

Dampak gempa juga terasa di Karangasem. Laporan sementara menimbulkan kerusakan ringan bagian hiasan ukiran batu paras di Bale Banjar Adat Nangka, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem. Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Ketut Arimbawa didampingi Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik I Nyoman Soko Wijaya mengatakan dampak gempa tidak terlalu parah, hanya menimbulkan kerusakan ringan menimpa Bale Banjar Adat Nangka, bagian mudra ukiran batu paras jatuh, menimpa tiga plawah gong yang ada di lantai bangunan itu.

"Laporan sementara hanya terjadi kerusakan ringan menimpa Bale Banjar Adat Nangka," jelas Ida Ketut Arimbawa. Tetapi lanjut Ida Ketut Arimbawa, gempa dirasakan di delapan kecamatan: Karangasem, Abang, Kubu, Bebandem, Selat, Rendang, Sidemen dan Manggis. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Denpasar mencatat getaran gempa berpusat di titik koordinat 8.40 lintang selatan (LS) dan 116.03 bujur timur (BT). Adapun episentrum gempa bumi itu berada di kedalaman 10 kilometer yang terjadi pada pukul 16.11 Wita atau 15.11 WIB. 

Sementara itu, getaran gempa yang terada di Denpasar terjadi dalam durasi singkat yakni sekitar dua hingga tiga detik. Sejumlah pegawai dan nasabah di salah satu bank di kawasan Niti mandala, Denpasar juga merasakan getaran gempa. Namun, tidak terjadi kepanikan berlebihan dan tidak ada penghentian sementara rutinitas kerja. "Getarannya cukup terasa karena pas ada di lantai dua dan sempat mau keluar ruangan tapi akhirnya tidak jadi karena situasi kembali normal," kata salah satu nasabah bank, Maya di Renon, Denpasar. BMKG memastikan gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami. 7 wan, k16, ant

Komentar