Anggota Dewan Tewas di Warung
Musibah Saat Hadiri Rapimnas Hanura di Legian
Untungnya, dia langsung dipegangi sang istri dan rekan-rekannya untuk diajak duduk di dalam Warung Kalasan.
Di dalam warung makan, politisi Hanura kelahiran Jambi, 10 November 1952, ini sempat diberi air kelapa muda untuk menstabilkan kondisinya. Namun, korban yang menginap di kamar 121 Hotel Restu Bali, Jalan Legian-Kuta ini engan minum air kelapa muda seraya mengaku kondisinya sudah membaik.
Mendengar pengakuan itu, istri korban, Adjinai Citrawati, pun pergi belanja di toko sekitar lokasi. Menurut sumber kepolisian, istri korban pergi belanja sekitar 5 menit, sembari menunggu masakan dihidangkan di Warung Kalasan. Namun, saat istrinya kembali ke warung, kondisi anggota DPRD Bekasi ini sudah drop, wajahnya pucat pasi. Sang istri pun langsung merangkul korban. Saat dirangkul istrinya itulah, korban Tamrin Usman menghembuskan napas terakhir.
Sang istri pun langsung berteriak histeris sembari minta tolong untuk memberikan penanganan awal. Sayangnya, saat diperiksa, kondisi korban sudah kaku dan tidak bernyawa lagi. Peristiwa heboh ini kemudian dilaporkan karyawam Warung Kalasan ke Polsek Kuta.
Begitu mendapat laporan, jajaran Polsek Kuta langsung terjun ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan meminta menggali keterangan sejumlah saksi, termasuk istri korban. Dari pemeriksaan petugas, tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban. "Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RS Sanglah, Denpasar untuk dilakukan visum," jelas sumber kepolisian.
Kapolsek Kuta, Kompol I Wayan Sumara, mengatakan berdasarkan keterangan istri korban, Adjinai Citrawati, terungkap bahwa Tamrin Usman memiliki riwayat sakit jantung. Bahkan, anggota DPRD Bekasi ini pernah menjalani operasi jantung, 2 tahun silam. Karena itu, dugaan awal, korban tewas mendadak akibat serangan jantung.
Menurut pengakuan istrinya, selama berada menginap di Hotel Restu Bali, Legian dan mengikuti rangkaian kegiatan Rapimnas Hanura, korban tidak pernah menunjukkan gejala sakit jantungnya kambuh. Terkait adanya indikasi korban kelelahan, menurut Kompol Sumara, pihaknya belum melakukan pememeriksaan sejauh itu.
"Kalau soal kelelahan, belum kita pastikan. Yang jelas, kita sudah kirim jenazah korban ke Istalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah forensik untuk dilakukan visum. Kalau dugaan awal, memang kena serangan jantung, merujuk dari pengakuan istrinya," tandas Kompol Sumara. *dar
1
2
Komentar