Stand UMKM Mulai Dibangun di Kawasan Pantai Kuta
MANGUPURA, NusaBali - Puluhan stand Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mulai dibangun di kawasan Tsunami Shelter Pantai Kuta menjelang perhelatan internasional World Water Forum (WWF) ke-10 pada Kamis (16/5) pagi.
Stand UMKM ini dipersiapkan khusus untuk kegiatan pameran UMKM yang akan digelar pada 20-25 Mei 2024.
Pameran UMKM ini merupakan rangkaian dari kegiatan WWF. Dalam pameran nanti akan menampilkan kekayaan budaya dan ekonomi lokal melalui pameran UMKM yang diinisiasi oleh Desa Adat Kuta. Juga akan diramaikan dengan berbagai pementasan kesenian.
Pantauan di lapangan sejumlah pekerja sibuk mempersiapkan stand UMKM. Salah satu vendor pekerja asal Magetan, Jawa Timur bernama Selamet mengungkapkan bahwa pembuatan stand pameran tersebut telah dilaksanakan sejak dini hari.
Selamat menjelaskan total menggarap sebanyak 19 unit stand. Stand UMKM tersebut akan dipasang persis di depan Patung Dewa Baruna, Tsunami Shelter. Untuk menyelesaikan pemasangan, Selamet mengajak 12 orang pekerja untuk membantu.
Selain di kawasan depan Tsunami Shelter, pemasangan stand UMKM juga di depan Pasar Seni Kuta. Namun, vendor yang menggarap stand di lokasi tersebut berbeda.
“Semua stand ditarget sudah selesai terpasang pada 18 Mei 2024 dan besoknya harus sudah bersih semua,” ucap Selamet.
Bendesa Adat Kuta Komang Alit Ardana, mengatakan kawasan Pasar Seni dan Tsunami Shelter Pantai Kuta akan tetap terbuka untuk umum selama berlangsung pameran UMKM serangkaian WWF. Pameran ini memungkinkan pengunjung untuk berwisata sambil berbelanja di stand UMKM yang disediakan. Alit menekankan bahwa meskipun kawasan tersebut tetap terbuka untuk umum, akan ada pengetatan pengamanan dan pengaturan untuk menjaga suasana kondusif di lapangan.
“Semua pengunjung dan wisatawan bebas masuk ke area, mereka juga bisa berbelanja di stand yang ada. Tapi tentu ada penjagaan ketat dan pengaturan di lapangan,” tegas Alit.
Selain pengetatan pengamanan, pengaturan ketertiban juga menjadi fokus utama. Para pengunjung yang masuk dari akses Pasar Seni Kuta diminta untuk berjalan kaki dan tidak menggunakan kendaraan. Hal serupa berlaku bagi wisatawan yang masuk dari akses Candi Bentar dan akses Setra Asem Celagi. Sepeda motor hanya diperkenankan bagi internal pantai seperti petugas dan penjaga pantai, dengan kendaraan di parkir di bangsal nelayan atau di kantor Satgas Pantai Kuta.
Sterilisasi area parkir di Pasar Seni Kuta juga akan dilakukan. Para delegasi diharapkan menggunakan mekanisme dropzone, diantar saat datang dan dijemput saat pulang, untuk mengurangi kemacetan. Kendaraan pengangkut delegasi diharapkan mencari parkir di luar kawasan, seperti di Kuta Square ke arah timur dan di utara Pura Dalem Kahyangan. Pihak panitia, dikatakan sedang menjajaki area parkir di utara Waterbom yang dianggap representatif karena dekat dengan lokasi acara. Sementara parkir untuk kendaraan pedagang dan krama disediakan di sebelah Pura Dalem Kahyangan.
Alit berharap ajang ini dapat menjadi promosi bagi Pasar Seni Kuta, menarik kunjungan wisatawan. Dia meminta para pedagang memberikan pelayanan maksimal dan menawarkan diskon untuk menarik para delegasi berbelanja.
“Semoga dengan adanya pameran ini menjadi daya tarik tambahan selama berlangsungnya WWF, memperkenalkan budaya dan produk lokal kepada pengunjung internasional serta meningkatkan perekonomian lokal. 7 ol3
Komentar