Kapal Perang-Pesawat Tempur Dikerahkan
Amankan WWF ke-10 Tahun 2024 di Bali
WWF Ke-10
Kapal Perang-Pesawat Tempur Dikerahkan
TNI AL
Panglima Koarmada II Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo
Helikopter juga disiagakan di beberapa spot helipad yang berada di sekitar hotel para delegasi menginap di kawasan ITDC hingga Garuda Wisnu Kencana (GWK)
DENPASAR, NusaBali - Untuk mengamankan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024, dari sektor laut TNI Angkatan Laut (AL) mengerahkan tujuh kapal perang dengan kekuatan 3.000 personel. Kapal perang dengan ribuan prajurit TNI AL yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Laut (Satgasla) itu akan menempati sektor yang telah ditentukan di perairan Bali.
Ribuan prajurit yang disiagakan itu sudah melakukan berbagai persiapan, seperti melaksanakan pemantapan kondisi teknis di Pangkalan Surabaya. Melaksanakan latihan-latihan yang bersifat inservice trainning guna meningkatkan kesiapsiagaan prajurit di antaranya latihan medical evacuation dari laut maupun udara dan latihan visit board search and seizure atau VBSS.
Sebelum menempati sektor yang telah ditentukan, prajurit pengamanan sektor laut ini menggelar Apel Kelengkapan Satgasla dipimpin langsung Dansatgasla Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo di Dermaga Timur Pelabuhan Benoa, Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Jumat (17/5) siang.
Laksda Ariantyo mengatakan untuk mengamankan WWF ke-10 ini pihaknya mengerahkan 7 kapal perang, 2 helikopter, 5 Tim Kopaska dengan 3 sea rider, serta tim penyelam dengan 2 perahu karet.
Sebagai satuan striking force terdiri dari KRI I Gusti Ngurah Rai 332, KRI Ahmad Yani 351, dan KRI Sultan Hasanudin 366. Tiga kapal perang ini memiliki kemampuan peperangan anti udara, peperangan anti kapal serta peperangan elektronika. Selain itu, juga melibatkan kapal cepat rudal dan meriam, yaitu KRI Layang 635, KRI Marlin 877, dan KRI Tongkol 813. Tiga kapal perang ini dapat bermanuver di perairan sempit dengan kedalaman tertentu.
Selain itu satu kapal perang sebagai kapal markas dan dapat digunakan sebagai alternatif rumah sakit, yaitu KRI Dr Rajiman Wedyodiningrat 992. Kapal rumah sakit ini di dalamnya onboard 5 dokter spesialis, 3 dokter umum, dan 13 tenaga kesehatan. Fasilitas yang dimiliki setara dengan rumah sakit tipe C antara lain UGD, CT-SCAN, X-Ray, ruang perawatan, ruang ICU, apotek, dan kamar jenazah. Selain itu juga dilengkapi 2 ambulance boat untuk evakuasi medis melalui laut. Peralatan tersebut diawaki oleh 5 dokter spesialis jantung, spesialis anastesi, spesialis paru, spesialis penyakit dalam dan spesialis bedah.
KRI dan Prajurit TNI AL saat mengikuti apel di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Jumat (17/5). –ANTARA
"Apel kelengkapan ini merupakan kegiatan yang rutin yang digelar sebelum melaksanakan operasi. Apel ini untuk mengecek kesiapan personel maupun alutsista yang akan digunakan untuk mengamankan KTT WWF. Kami mengerahkan 3.000 personel," ungkap Pangkoarmada II Surabaya ini. Dikatakannya persiapan pengamanan ini sudah dilakukan secara matang melalui peningkatan kesiapan tempur KRI dan prajurit serta check and recheck kesiapsiagaannya.
Memantapkan profesionalisme prajurit untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan prinsip zero accident karena safety is paramount mengikuti apa, kapan dan bagaimana menghadapinya. Pihaknya juga melaksanakan tactical floor game.
"Pada prinsipnya Satgasla disiapkan untuk menghadapi segala jenis ancaman temasuk bom, tsunami dan gunung meletus. Satgasla juga akan terus mengupdate informasi intelijen dalam menghadapi kemungkinan sabotase serta clandestine dari dan lewat laut yang sekiranya dapat mengganggu bahkan menggagalkan kegiatan KTT WWF," tuturnya.
Meskipun dilakukan pengamanan ketat pada sektor laut di Bali namun tidak ada pembatasan untuk kegiatan nelayan. Bahkan nelayan diajak untuk bekerja sama dalam berbagai informasi. "Tidak ada pembatasan kegiatan nelayan. Nelayan silahkan melaut. Laporan bila ada peristiwa yang mengancam," katanya. Sementara Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II Marsdya TNI M Khairil Lubis mengatakan pesawat tempur dan Pesawat Boeing akan disiagakan untuk pengamanan saat pelaksanaan WWF Ke-10 di Bali. "Kita ada pesawat tempur yang dari (Lanud) Iswahjudi yang terbang patroli di udara yang mungkin tidak bisa kita lihat," kata Marsdya Khairil di sela-sela pelaksanaan Tactical Floor Game (TFG) untuk pengamanan WWF Ke-10 di Denpasar, Jumat kemarin.
Selain itu, juga ada Pesawat Boeing dari Surabaya yang terbang untuk memvideokan semua rangkaian kegiatan dari ITDC, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, hingga ke Garuda Wisnu Kencana (GWK) juga bisa dilihat dan terpantau di Posko Command Center 91. Marsdya Khairil menambahkan, helikopter juga disiagakan di beberapa spot helipad yang berada di sekitar hotel para delegasi menginap, di sekitar tempat acara di ITDC hingga di Garuda Wisnu Kencana (GWK). Demikian pula dengan alutsista (alat utama sistem senjata) ditempatkan pula di hotel tempat delegasi menginap dan di sejumlah tempat acara WWFyang berlangsung pada 18-25 Mei 2024. 7 pol
Komentar