Menko Luhut Pimpin TFG Pengamanan WWF
Delegasi Mulai Berdatangan di Bali
Pengamanan WWF
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo
DENPASAR, NusaBali - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pimpin langsung kegiatan Tactical Floor Game (TFG) yang digelar di GOR Yudomo, Desa Kepaon, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Jumat (17/5) pagi.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.
TFG ini digelar untuk mensimulasikan pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 yang digelar pada 18-25 Mei ini di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Usai melihat langsung simulasi pola pengamanan oleh TNI dan Polri melalui TFG Luhut mengatakan para prajurit sudah siap untuk diterjunkan ke lapangan.
"Saya melihat mereka sudah paham. Siapa berbuat apabila terjadi kejadian. TFG ini perlu dilakukan untuk bisa memastikan setiap komandan lapangan dan setiap prajurit paham tugas yang harus mereka lakukan kalau ada situasi di lapangan," ungkap Luhut. Sementara itu Pangkogabwilhan II, Marsdya TNI M Khairil Lubis mengatakan TFG ini menggambarkan bagaimana pengamanan yang dilakukan terhadap para kepala negara yang diperlakukan sebagai tamu VVIP dengan para menteri atau delegasi lainnya yang diperlakukan sebagai tamu VIP. "Pengamanan ini meliputi pengamanan di tempat penginapan di hotel-hotel di dalam kawasan ITDC, Nusa Dua, dan di luar ITDC seperti Hotel Mulia dan Hotel Hilton," tuturnya.
Selain itu disimulasikan juga pengamanan perjalanan setiap rute yang dilakukan tamu VVIP dan delegasi. Hal ini perlu dilakukan agar perjalanan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan panitia. Tujuannya agar sampai ke tempat acara apakah di GWK tempat gala dinner atau tempat kegiatan para tamu berjalan lancar aman dan nyaman. Begitu juga pengamanan dalam perjalanan rute. Hal ini dilakukan karena harus diamankan.
Anggota Polisi Satwa Ditsamapta Polda Bali beserta anjing pelacak K9 memeriksa pengendara yang akan memasuki kawasan ITDC Nusa Dua, Badung, Jumat (17/5). -ANTARA
Tak hanya itu, TFG ini juga mensimulasikan bagaimana bila terjadi bencana, unjuk rasa, dan potensi ancaman lainnya. "TNI dan Polri beserta stakeholder lainnya harus memvisualisasikan seperti apa pelaksanaan di tempat-tempat itu, bagaimana komposisi, bagaimana disposisi, apa yang dilakukan di setiap ring agar semua berjalan dengan baik," tegasnya. Untuk mendukung pengamanan ini TNI dan Polri dilengkapi dengan alutsista, baik darat, laut, maupun udara. Alutsista darat ditempatkan pada tempat penginapan dan tempat acara. Selain itu helkopter ditempatkan pada semua spot helipat yang berada di sekitar penginapan, tempat acara, sekitar GWK, dan di Bandara Ngurah Rai, Bandara Banyuwangi, dan Bandara di Lombok. "Dalam setiap kegiatan skala besar TNI selalu mempersiapkan kontigensi, termasuk unjuk rasa, bencana alam, dan lainnya. Semuanya telah di lakukan simulasi dalam TFG ini. Ketika peristiwa itu terjadi langsung dilakukan tindakan seperti yang telah disimulasikan," pungkasnya. Sementara itu Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Bambang Trisnohadi selaku Komandan Satuan Tugas Pengamanan Wilayah (Dansatgas Pamwil) dalam Tactical Floor Game (TFG) kemarin memaparkan tentang tindakan komprehensif yang dilakukan jajaran Satgas Pamwil jika terdapat gangguan terorisme maupun bencana alam saat berlangsungnya KTT WWF. Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh personel yang terlibat karena telah menyusun dan merencanakan kegiatan pengamanan ini dengan baik. Dia berharap kegiatan KTT WWF ke-10 ini bisa berjalan dengan aman, nyaman dan terkendali.
"Selama berlangsungnya kegiatan KTT WWF ke-10 ini saya bersama Kapolri akan selalu berada di lapangan untuk memantau kegiatan pengamanan agar dapat berjalan dengan lancar," tegasnya. TFG kemarin dihadiri para Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) gabungan dari TNI-Polri dan instansi pemerintah serta pihak terkait lainnya guna meyakinkan kesiapan dari masing-masing bagian yang terlibat dalam pengamanan KTT WWF ini.
Terpisah Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Bali mencatat delegasi World Water Forum (Forum Air Dunia/WWF) Ke-10 mulai berdatangan melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. “Kami sudah siapkan tiga konter pemeriksaan keimigrasian,” kata Kakanwil Kemenkumham Bali, Pramella Yunidar Pasaribu di Denpasar, Jumat (17/5).
Ia menjelaskan para delegasi itu mulai berdatangan sejak Rabu (15/5) dan diperkirakan akan terus berdatangan menjelang pelaksanaannya pada 18-25 Mei 2024. Pihaknya memperkirakan sekitar 9.477 orang delegasi dari 104 negara dijadwalkan menghadiri World Water Forum Ke-10 di Nusa Dua. Untuk menjaga kelancaran arus kedatangan para delegasi dengan penumpang reguler di pintu imigrasi, pihaknya melakukan pemisahan jalur, tanpa mengesampingkan penumpang reguler yang jumlahnya juga tidak sedikit.
Ada pun tiga konter keimigrasian disiagakan sebanyak total 12 orang, dengan masing-masing konter sebanyak tiga orang petugas imigrasi. Sedangkan untuk pemeriksaan terhadap penumpang reguler, pihaknya menyiapkan 30 unit autogate atau fasilitas otomatis pemeriksaan dokumen keimigrasian dan 10 konter pemeriksaan dengan total 40 petugas. Untuk pemeriksaan keimigrasian terhadap delegasi, ia menambahkan terdapat beberapa mekanisme yakni setingkat kepala negara (VVIP) dilakukan di gedung VVIP.
Sementara itu, untuk setingkat menteri (VIP) dilakukan di gedung VIP dan delegasi lainnya dilakukan di terminal kedatangan internasional. Di sisi lain, Imigrasi Ngurah Rai juga memasang papan petunjuk di sejumlah titik strategis untuk memudahkan delegasi dalam proses menuju ke konter pemeriksaan dan melakukan pelatihan kepada para petugas imigrasi dalam melayani delegasi mancanegara. 7 pol, ant
1
Komentar