nusabali

United In Diversity Foundation dan Rocky Mountain Institute Meluncurkan Program 'Happy Energy Action Leadership'

  • www.nusabali.com-united-in-diversity-foundation-dan-rocky-mountain-institute-meluncurkan-program-happy-energy-action-leadership

DENPASAR, NusaBali.com – United In Diversity Foundation bersama Rocky Mountain Institute meluncurkan program pembelajaran aksi baru “Happy Energy Action Leadership: Energy Transition, Livelihood, Systems, and Blended Finance.”

HEAL tidak  diragukan lagi akan membantu mempercepat upaya-upaya tersebut dengan menyelaraskan upaya bersama ini. Saya berharap semua pemangku kepentingan yang relevan, baik lokal maupun internasional, akan berpartisipasi untuk menyukseskan program ini.”

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia dan Tri Hita Karana co-host, Luhut Binsar Panjaitan, menekankan pentingnya program ini, “Mata dunia tertuju ke Indonesia sehingga kita  harus menjadi contoh sukses transisi energi yang adil, dengan menyeimbangkan pembangunan ekonomi,  kesetaraan sosial, dan pemeliharaan lingkungan. Inisiatif seperti JETP perlu didukung oleh penyelarasan  pemangku kepentingan yang sepadan, tidak hanya dalam hal teknis tetapi juga dalam hal membangun relasi antar institusi. Oleh karena itu, saya mendorong negara-negara IPG, anggota GFANZ, kementerian  dan lembaga, serta organisasi masyarakat sipil untuk bergabung dengan HEAL agar kita dapat menggunakan kesempatan ini untuk belajar bersama dalam menyelesaikan tantangan-tantangan yang ada.”

Menjelaskan motivasi program ini, Tantowi Yahya, Presiden United In Diversity dan Duta Besar Keliling Indonesia untuk Pasifik, mengatakan, “Kalau kita menengok tiga puluh enam tahun lalu, realitas masa  kini dengan adanya asisten kecerdasan buatan Artificial Intelligence assistant (AI) berukuran saku dan algoritma yang dipersenjatai sedemikian sehingga menentukan hasil politik global, di tengah-tengah ancaman eksistensial lingkungan bagi umat manusia akan terdengar seperti fiksi ilmiah, namun pada kenyataannya itulah realita kita. Dan kita masih belajar untuk memahami dan mengelola dampak dari gangguan tersebut terhadap tatanan masyarakat, demokrasi, budaya, dan masa depan kita.”

“Oleh karena itu, menatap ke depan tiga puluh enam tahun menuju ambisi Indonesia mencapai nol emisi bersih di tahun 2060, sangat bijaksana bagi kita untuk mengantisipasi bahwa sektor energi akan mengalami gangguan yang tidak terpikirkan sebelumnya, baik dari krisis iklim maupun melalui inovasi dalam sumber energi, penyimpanan, akses, dan model bisnis,” lanjutnya.

“Oleh karena itu, kita harus siap untuk mengevolusikan instrumen-instrumen kemasyarakatan kita– kebijakan, sumber daya manusia, pembiayaan, dan model bisnis- sehingga kita dapat memanfaatkan setiap gangguan yang tiba untuk mewujudkan tujuan kita yang sejati, yaitu menciptakan masyarakat yang bahagia, tangguh, dan adil. Dan tidak ada cara lain untuk melakukannya selain dengan belajar, berpikir, dan bertumbuh bersama, bukan sebagai silo, tetapi sebagai bagian-bagian yang sama dari sebuah sistem yang saling terhubung. UIDbersama RMI telah merancang HEAL untuk menyediakan ruang untuk hal tersebut.”

Wini Rizkiningayu, Principal Rocky Mountain Institute untuk Asia Tenggara, mengatakan, “Kami sangat senang dapat bermitra dengan UID dalam melaksanakan program ini, dan bahkan lebih senang lagi karena kami berkesempatan untuk bekerja sama dengan teman-teman lokal, nasional, dan internasional lainnya dalam mendukung agenda net zero dan transisi energi di Indonesia.”

Terakhir, Shobi Lawalata, Pimpinan Program HEAL dan fasilitator senior UID serta Direktur Program Akademik dan Pembelajaran menambahkan, “Tidak banyak program yang menggunakan pendekatan sistemik yang mendorong pola pikir interdependensi (saling bergantung) dan pemikiran multi-disipliner non-linear dalam peningkatan kapasitas. Sedangkan tantangan kita saat ini semakin kompleks dan mengharuskan kita untuk melakukan hal tersebut. Oleh karena itu, kami sangat senang dapat membawa pendekatan baru ini ke dalam cara kita bercakap dan bertindak secara tepat waktu dan mendesak untuk transisi energi. Kami berterima kasih atas dukungan yang telah kami terima sejauh ini dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan pemangku kepentingan lainnya yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada kami, dan kami berharap pihak-pihak lain akan ikut serta dalam perjalanan ini. Kita membutuhkannya, dan anak cucu kita juga membutuhkannya.”

Pada acara ini turut hadir Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Arifin Tasrif, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Managing Director Center for Nature and Climate WEF Gim Huay Neo, Direktur Mitigasi dan Adaptasi Green Climate Fund German Valasquez, Country Director Indonesia President Mission Asian Development Bank Jiro Tominaga, Direktur TiE Global Amit Gupta, Presiden United In Diversity dan Presiden Komisioner Kura Kura Bali Tantowi Yahya, Presiden Kehormatan United In Diversity Sir Gordon Duff, Presiden Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Edwin Syahruzad, and Co-Founder United In Diversity Foundation Cherie Nursalim.

Tentang Dialog Global Blended Finance Alliance (GBFA) G20 Bali: “Komunitas Modal Alam dan Aksi Iklim untuk Bisnis yang Lebih Baik, Dunia yang Lebih Baik,”

Dialog Global Blended Finance (GBFA) G20 Bali: “Modal Alam, Masyarakat dan Aksi Iklim untuk Bisnis yang Lebih Baik dan Dunia yang Lebih Baik” bertujuan untuk mengkatalisasi aksi global untuk  melindungi, memulihkan, dan meregenerasi sumber daya alam dan lingkungan. Dalam konteks World Water Forum ke-10 di Bali, dialog ini akan mengeksplorasi ide-ide dan solusi yang muncul untuk perubahan sistem yang menempatkan alam, masyarakat, dan aksi iklim sebagai intinya. Hal ini mencakup  peran blended finance dalam mempercepat investasi untuk perubahan sistem transformatif dan dekarbonisasi, solusi yang ramah lingkungan dan iklim untuk air tawar dan lautan, kearifan lokal untuk meningkatkan konservasi alam dan daerah aliran sungai, serta transisi energi menuju lingkungan bersih.

Dialog ini diselenggarakan pada hari Minggu, 19 Mei 2024 dari pukul 09.00-13.00 WITA di United In Diversity Bali Campus dalam rangka World Water Forum ke-10 di Bali, Indonesia. *mao

Komentar