Bupati Hadiri Rakor Revitalisasi Tupoksi Penyelenggara Adat dan Subak Se-Badung
Bupati Badung
I Nyoman Giri Prasta
Rakor Revitalisasi Tupoksi Penyelenggara Adat dan Subak se-Kabupaten Badung
MANGUPURA, NusaBali - Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri Rakor Rebitalisasi Tupkso Penyelenggara Adat dan Subak se-Kabupaten Badung di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Sabtu (18/5).
Bupati Giri Prasta memberikan apresiasi atas kinerja Bendesa Adat, Kelian Banjar Adat, serta Pekaseh dan Pangliman Subak dalam menjalankan swadharmanya masing-masing.
Rakor turut dihadiri Ketua DPRD Badung Putu Parwata, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, Kepala Dinas Kebudayaan I Gde Eka Sudarwitha, Kepala BPKAD Badung Ida Ayu Istri Yanti Agustini, Camat se-Kabupaten Badung, Bendesa Adat dan Kelian Banjar Adat se-Kabupaten Badung, beserta Pekaseh dan Pangliman Subak se-Kabupaten Badung, beserta tamu undangan lainnya.
Bupati Giri Prasta menegaskan komitmennya dalam menjaga adat, agama, tradisi, seni, dan budaya sebagai salah satu skala prioritas pembangunan Kabupaten Badung. Bupati Giri Prasta membeberkan beberapa program inovasi hasil pemikirannya untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat, seperti komitmennya melaksanakan program ‘Badung Angelus Buana’, yang bertujuan berbagi untuk semua masyarakat di Bali agar bersama-sama menjaga adat, agama, tradisi, seni dan budaya. Bahkan, bantuan yang diberikan bukan hanya untuk masyarakat di Bali, tetapi juga bagi umat sedharma yang berada di luar Pulau Bali.
“Cita-cita saya ke depan memberikan 20 persen penyisihan PHR dan retribusi bagi saudara kita umat sedharma di luar Pulau Bali untuk mendukung pembangunan pura, pengadaan perangkat gong, melaksanakan upacara, agar saudara kita di luar sana tetap mengajegkan dan melestarikannya,” ujar Bupati Giri Prasta.
Bupati Giri Prasta juga menyampaikan telah melaksanakan pembangunan infrastruktur yang ada di wilayah desa adat sebagai tujuan membangun pondasi yang kuat. “Pura Sad Kahyangan, Kahyangan Jagat, Kahyangan Tiga sudah saya bangun agar desa adat ke depan selanjutnya bisa melaksanakan upacara Ngusaba Desa dan Ngusaba Nini. Ini penting harus dilakukan sesuai dengan tatanan yang ada, sehingga harapannya krama ke depan menjadi guyub,” katanya.
Lebih lanjut Bupati Giri Prasta juga ingin masing-masing desa adat berkolaborasi dengan Subak Abian untuk membangun Taman Gumi Banten sebagai penunjang kebutuhan sarana prasarana upacara. Harapannya untuk memenuhi kebutuhan upacara, sehingga tidak lagi menyuplai atau mendatangkan dari daerah lain.
Sebagai apresiasi atas kinerja penyelenggara desa adat serta subak, Bupati Giri Prasta berkomitmen meningkatkan hampir 100 persen tunjangan para Bendesa yang awalnya Rp 3 juta menjadi Rp 6 juta. Kemudian Kelian Banjar Adat dari Rp 2,5 juta menjadi Rp 5 juta. Sedangkan Pekaseh dan Kelian Subak Abian dari Rp 3 juta, disamakan dengan Kelian Banjar Adat menerima sebesar Rp 5 juta, serta Pangliman dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 3 juta. Pemberian tunjangan penghasilan juga akan diberikan kepada Pemangu Sad Kahyangan, Kahyangan Jagat dan Kahyangan Tiga, namun masih menunggu regulasi.
Selanjutnya dalam upaya memenuhi kebutuhan air bersih di Kabupaten Badung, pemerintah telah membangun Bendungan Sidan yang pembangunannya sebentar lagi rampung. Bendungan tersebut berada di wilayah tiga kabupaten antara lain Badung, Bangli, Tabanan dengan harapan mampu menyuplai air sekitar 500 liter/detik untuk memenuhi kebutuhan air bersih di kabupaten Badung, selain juga untuk menyuplai ke Denpasar, Gianyar.
“Kita berdoa bersama semoga program pembangunan bendungan ini terus berjalan dan segera bisa rampung, sehingga kita bisa segera memenuhi kebutuhan akan air bersih,” ujar Bupati Giri Prasta. @ ind
1
Komentar