RI Mau Impor Sapi Hidup dari Selandia Baru
Impor Sapi
Selandia Baru
Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC)
Menteri Perdagangan
Zulkifli Hasan (Zulhas)
JAKARTA, NusaBali - Kementerian Perdagangan mendorong kerja sama impor sapi hidup dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan akan daging sapi nasional. Kerja sama ini dibahas dalam pertemuan antara Indonesia dengan Selandia Baru dalam forum Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), Jumat (17/5) kemarin.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan salah satu upaya untuk merealisasikan hal tersebut adalah dengan memperkuat jalinan kerja sama dengan sejumlah negara penghasil sapi berkualitas serta sesuai standar Indonesia, salah satunya Selandia Baru.
"Indonesia mendorong kerja sama impor sapi hidup dengan Selandia Baru," kata Zulhas usai melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pembangunan dan Konstruksi Selandia Baru, Chris Penk di forum APEC 2024, Peru, dikutip dari detikcom, Sabtu (18/5).
Lebih lanjut, Zulhas mengatakan, kerja sama perdagangan Indonesia dengan Selandia Baru sebagai salah satu negara produsen daging sapi sekaligus susu sangat penting untuk diperkuat.
Zulhas juga menyampaikan bahwa dari pertemuan bilateral tersebut Selandia Baru menyambut positif permintaan Indonesia. "Selandia Baru akan menindaklanjuti permintaan Indonesia untuk memenuhi ketentuan domestik Indonesia,"
Terkait APEC, Zulhas mengatakan forum tersebut sangat penting. Pasalnya,berdasarkan data APEC at a Glance tahun 2022, anggota Ekonomi APEC mewakili 38% penduduk dunia (2,95 miliar jiwa), 48% dari perdagangan global (US$ 28 triliun), dan 62% dari total riil produk domestik bruto (PDB) dunia (US$ 59 triliun).
Adapun total nilai ekspor Indonesia tahun 2023 ke anggota APEC sebesar US$ 188,7 miliar atau turun sebesar 11,2% dibanding periode sebelumnya (2022).
"Total perdagangan Indonesia dengan Ekonomi APEC pada periode 2023 mencapai US$ 358,6 miliar," tutup Zulhas.
Komentar