nusabali

Dimeriahkan 1.200 Penari dan Penabuh dari 6 Sanggar Seni di Bali

Bali Street Carnival Hibur Delegasi World Water Forum (WWF) ke-10 Tahun 2024 di Nusa Dua

  • www.nusabali.com-dimeriahkan-1200-penari-dan-penabuh-dari-6-sanggar-seni-di-bali
  • www.nusabali.com-dimeriahkan-1200-penari-dan-penabuh-dari-6-sanggar-seni-di-bali

Agenda karnaval tersebut adalah bagian dari arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) agar peserta WWF ke-10 lebih mengenal dan mengapresiasi budaya Bali

MANGUPURA, NusaBali - Ribuan seniman Bali menyambut delegasi World Water Forum (WWF) ke-10 dengan penuh semangat dalam acara Bali Street Carnival di Bali Collection, Kawasan The Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Senin (20/5) sore pukul 17.00 Wita. Sebanyak 1.200 penari dan penabuh dari enam sanggar seni terlibat dalam karnaval tersebut. Delegasi dari berbagai negara disuguhi Pawai Budaya yang mengusung tema ‘Samudra Cipta Peradaban’. Tema ini diartikan sebagai penghormatan dan upaya pemuliaan laut sebagai sumber kesejahteraan universal dan asal mula lahirnya peradaban manusia.

Dari pantauan di lapangan, karnaval dimulai dengan penampilan Sanggar Karawitan Bunga Dedari ISI Denpasar. Mereka membuka pawai dengan tajuk ‘Baruna Warnana’, sebuah penghormatan kepada Dewa Baruna yang dipercaya sebagai penguasa lautan. Atraksi ini memukau para penonton dengan keindahan kostum dan gerakan yang penuh makna.

Parade kemudian dilanjutkan Sanggar Seni Paripurna dari Gianyar dengan tema ‘Segara Parisudha’ menggambarkan pentingnya menjaga kesucian laut. Menyusul penampilan Sanggar Seni Pancer Langit dari Kabupaten Badung menampilkan tema ‘Segara Wisata’, menyoroti keindahan laut dan kehidupan biota laut yang kaya di perairan Indonesia.

Sanggar Seni Kokar Bali turut meramaikan acara dengan tema ‘Wisata Telengun Segara’, menampilkan pesona wisata bawah laut yang menakjubkan. Setelah itu, Sanggar Gumiart Bali dari Kota Denpasar menampilkan pawai dengan tema ‘Danacita Segara’, menggambarkan peradaban multikultural dan potensi ekonomi kreatif yang berkembang di sekitar laut.

Penampilan terakhir dari Sanggar Seni Gita Mahardika memukau penonton dengan tema ‘Segara Danu Negara’ yang mengangkat interaksi budaya melalui bahari. Sebagai puncak acara, mereka menyajikan atraksi tematik dengan judul ‘Danu Murti’, yang diperkaya dengan karya instalasi Pura Balingkang, menambah kesan magis dan khidmat pada penutupan parade. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno yang hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasinya atas suksesnya Bali Street Carnival 2024. 

"Bali Street Carnival ini adalah inisiatif yang luar biasa dari Pak Presiden untuk memberikan kenangan yang indah bagi peserta WWF 2024. Ini adalah forum internasional terbesar yang membahas isu-isu air global, dan tadi menurut Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon, ini adalah yang terbaik," ujar Sandiaga Uno saat ditemui setelah acara, Senin malam.

Dia menambahkan acara ini merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat dan Pemprov Bali yang berhasil mengemas acara spektakuler ini dalam waktu singkat. Lebih dari 1.200 penari menampilkan budaya Bali yang adiluhung dan memperlihatkan potensi ekonomi kreatif Indonesia. Dia melanjutkan, agenda karnaval tersebut adalah bagian dari arahan Presiden RI Joko Widodo agar peserta WWF ke-10 lebih mengenal dan mengapresiasi budaya Bali.

“Mereka sebelumnya sudah menyaksikan upacara Segara Kerthi dan semua mendapat tanggapan luar bisa. Selain itu, bagian dari arahan presiden agar peserta WWF ke-10 lebih mengenal budaya Bali dan Bali Street Carnival ini menampilkan budaya Bali secara keseluruhan yang ditampilkan sangat apik oleh enam sanggar seni,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Menparekraf Sandiaga Uno, serta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali atas suksesnya penyelenggaraan Bali Street Carnival. "Terima kasih kepada Pak Sandi dan Pemprov Bali. Sore ini kami meminta semua rapat diselesaikan jam 5 agar para delegasi bisa menonton acara di sini," kata Basuki.

Dijelaskannya, WWF ke-10 di Bali mencatat rekor dengan kehadiran 21.000 peserta yang terdaftar. Namun secara keseluruhan, sejak pertemuan awal stakeholder dan kick off, jumlah peserta mencapai 46.000 orang. Jumlah ini mengalahkan rekor-rekor sebelumnya dan menjadikannya salah satu forum WWF terbaik selama 30 tahun terakhir, sebagaimana diungkapkan oleh Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon. Menteri Basuki juga menekankan bahwa Bali telah menunjukkan diri sebagai lokasi yang sangat aman dan kondusif untuk pelaksanaan acara internasional sebesar WWF. 7 ol3

Komentar