500 UMKM Ramaikan WWF
Transaksi Ditarget Rp 1,5 Triliun Selama Acara Berlangsung
UMKM yang berpartisipasi terdiri dari fesyen, kuliner, dan kerajinan tangan. Stand UMKM tersebar di beberapa lokasi strategis.
MANGUPURA, NusaBali - Ratusan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) meramaikan gelaran World Water Forum (WWF) ke-10 yang berlangsung pada 20-25 Mei 2024. Hajatan internasional ini tidak hanya menjadi ajang diskusi dan penyelesaian masalah air dunia, tetapi juga menjadi peluang besar bagi UMKM untuk memamerkan produk unggulan mereka kepada dunia internasional.
UMKM yang berpartisipasi terdiri dari fesyen, kuliner, dan kerajinan tangan. Stand UMKM tersebar di beberapa lokasi strategis di kawasan The Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, serta di Tsunami Shelter Kuta, Kecamatan Kuta.
Vinsensius Jemadu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan mengatakan sekitar 250 both sudah tersebar di beberapa lokasi strategis. Dikatakan, hampir 500 UMKM terlibat dalam agenda fair and expo tersebut.
“Ratusan UMKM itu kami sediakan, tentu saja ini dalam rangka mendukung bagaimana UMKM kita bisa naik kelas dan bisa ikut skala global seperti WWF ke-10 ini,” katanya dalam konferensi pers di BNDCC 2, Kawasan The Nusa, pada Senin (20/5) siang.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan bahwa acara ini memberikan peluang emas bagi UMKM untuk naik kelas dan memperluas jangkauan pasar mereka hingga ke mancanegara. “Banyak sekali yang akan kami tampilkan. Saya bertanggung jawab soal fair and expo, jadi UMKM-nya sudah terkurasi hampir 500 UMKM yang bergerak di kuliner, kriya, dan fesyen. Tempatnya di Bali Collection, Tsunami Shelter Kuta, dan terbagi di beberapa tempat. Ini kami harapkan bukan hanya usaha besar yang mendapatkan limpahan berkah dan rezeki dari WWF tetapi juga para UMKM,” ujar pria berkacama ini.
Pihaknya menargetkan transaksi sebesar Rp 1,5 triliun selama acara berlangsung. Partisipasi UMKM dalam WWF ke-10 diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap produk-produk lokal yang memiliki kualitas internasional.
“Kami harapkan dari total delegasi yang mencapai angka mendekati 50 ribu, ini bisa berbelanja. Berdasarkan event sejenis, rata-rata pengeluaran delegasi sekitar 34 juta rupiah. Kalau ada 50 ribu delegasi kami kalikan dengan 34 juta jadi kira-kira kami akan mendapatkan angka di atas Rp 1,5 triliun lebih,” jelas Menparekraf.
Acara ini tentunya akan menjadi magnet bagi para pengunjung lokal dan internasional, yang ingin melihat dan membeli produk-produk berkualitas dari UMKM Indonesia. Selain itu, keberadaan UMKM di WWF ke-10 ini diharapkan dapat menginspirasi pelaku usaha lainnya untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk mereka agar mampu bersaing di pasar global.
Melalui berbagai langkah strategis ini, Sandiaga Uno berharap dapat meningkatkan daya saing UMKM lokal serta mendukung pertumbuhan ekonomi Bali secara keseluruhan. Expo ini juga diharapkan menjadi contoh bagi event-event serupa di masa depan, memperlihatkan bagaimana UMKM bisa berkontribusi signifikan dalam perekonomian lokal. Sebab, dia menilai acara tersebut tidak hanya sekadar pameran tetapi juga menjadi momentum penting bagi para pelaku UMKM untuk menunjukkan inovasi dan komitmen mereka terhadap keberlanjutan lingkungan.
“Ini bukan hanya tentang penjualan, tetapi juga tentang masa depan kita bersama,” katanya. 7 ol3
1
Komentar