UNDP Berkunjung ke Jatiluwih, Minta Terapkan Pertanian Organik
TABANAN, NusaBali - Peserta pertemuan World Water Forum (WWF) ke–10 di Bali silih berganti mengunjungi DTW Jatiluwih, di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan. Pada Senin (20/5), perwakilan United Nations Development Programme (UNDP) berkunjung untuk melihat sistem persubakan di DTW Jatiluwih.
Sebenarnya pada kunjungan Senin kemarin ada ratusan delegasi berbagai negara rencananya berkunjung. Namun karena adanya meeting di lokasi acara, di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, akhirnya kunjungan dibatalkan. Manajer DTW Jatiluwih I Ketut Purna yang akrab disapa John, mengatakan delegasi yang berkunjung adalah perwakilan dari UNDP. Mereka sangat antusias menyimak penjelasan soal sistem persubakan yang ada di Jatiluwih.
“Pada kunjungan kemarin itu, mereka menyarankan agar para petani bisa mengarah pada pertanian organik. Saran ini diberikan dengan tujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan kualitas hasil pertanian. Bahkan, mereka siap memberikan pelatihan pada para petani untuk sistem pertanian organik,” kata John Purna.
John Purna mengakui sejatinya Senin kemarin delegasi yang berkunjung rencananya datang ratusan orang dari berbagai negara. Namun karena kegiatan padat di Nusa Dua, mereka memutuskan batal (cancel) berkunjung.
“Kemungkinan mulai 22 sampai 25 Mei, mereka field trip ke Jatiluwih,” ucap John Purna. Meskipun demikian, delegasi WWF yang berkunjung tetap menunjukkan minat yang besar untuk memahami sistem subak. Sistem subak sendiri merupakan warisan leluhur masyarakat Bali yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Sistem ini tidak hanya memastikan distribusi air yang adil dan efisien, tetapi juga mencerminkan harmoni antara manusia dan alam yang menjadi ciri khas budaya Bali.
Dengan kunjungan ini diharapkan oleh John Purna dapat membuka mata dunia akan pentingnya menjaga dan melestarikan sistem pengairan tradisional yang terbukti efektif dan berkelanjutan. Selain itu, dorongan menuju pertanian organik diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan lingkungan di masa depan. 7 des
1
Komentar