Sudikerta Rekrut AA Nanik Suryani Masuk DPD I Golkar Bali

DENPASAR, NusaBali

Konon, AA Nanik Suryani sengaja direkrut Ketut Sudikerta untuk mencairkan hubungan dengan Puri Carangsari.

AA Nanik Suryani merupakan keponakan dari I Gusti Ngurah Alit Yudha, sesepuh partai yang mantan Ketua DPD I Golkar Bali 1999-2005 asal Puri Carangsari, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Badung. Dalam struktur kepengurusan DPD I Golkar Bali 2015-2020, Nanik Suryani dipercaya menduduki jabatan Wakil Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan.

Selain Nanik Suryani, terdapat 13 Srikandi Politik lagi yang direkrut masuk kabinet DPD I Golkar Bali di bawah duet Sudikerta-Sugawa Korry. Termasuk di antaranya Ni Putu Metta Dewinta Wandy (anggota Fraksi Golkar DPRD Denpasar yang duduki posisi Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan DPD I Golkar Bali 2015-2020), Ni Putu Yuli Artini (anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Karangasem yang menjadi Wakil Sekretaris Bidang Pemberdayaan Perempuan), dan AA Ayu Suryaningsih (tokoh lawas dari Puri Pemecutan Denpasar yang dipercaya jadi Wakil Ketua Bidang Keagamaan).

Sedangkan 10 Srikandi lainnya yang masuk struktur DPD I Golkar Bali 2015-2020 masing-masing Ida Ayu Made Dwijayanti (duduk di Biro Kaderisasi-Keanggotaan), Ni Putu Sawitri (Biro Hukum dan HAM), Ni Ketut Suartini (Biro Pembdyaan Perempuan), Ni Made Wiryani (Biro Tani dan Nelayan), Ni Ketut Ernawati (Biro Keagamaan-Pariwisata), Betty Asmariani (Biro Pengabdian Masyarakat), I Gusti Ayu Diah Purnama Sari (anggota), Siti Hanafiah Sunhaji (anggota), Ni Luh Tirtha (anggota), dan AA Wiwik Yuana Dewi (anggota). 

Hanya saja, dua Srikandi Golkar yang selama ini kerap berada di barisan depan, tidak direkrut lagi masuk struktur kepengurusan DPD I Golkar Bali 2015-2020. Mereka adalah Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati (Srikandi asal Jembrana, mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali 2010-2012 yang kini Ketua Kaukus perempuan Politik Indonesia Bali) dan AA Sagung Anie Asmoro (Srikandi asal Puri Jero Kuta Denpasar mantan Wakil ketua Bidang Perempuan DPD I Golkar Bali 2010-2014 yang sempat duduk di DPRD Bali 1999-2004). 

Nah, dari 14 figur Srikandi yang direkrut ke kabinet DPD I Golkar Bali pimpinan duet Sudikerta-Sugawa Korry ini, masuknya Nanik Suryani terbilang salah satu yang paling menarik. Dalam kacamata politik, Nanik Suryani jadi simbol perekat dan sekaligus cairkan hubungan Golkar Bali dengan Puri Carangsari atas dualisme partai.

Nanik Suryani sendiri merupakan putri dari I Gusti Ngurah Yudhana, tokoh Puri Carangsari yang notabene kakak kandung sesepuh Golkar I Gusti Ngurah Alit Yudha. Jadi, Nanik Suryani adalah saudara misan (sepupu) dua politisi Golkar kakak adik yang merupakan anak-anak Alit Yudha, yakni I Gusti Agung Danil Yunandha Yudha dan I Gusti Aagung Ayu Inda Trimafo Yudha alias Gek Inda.

Danil Yunandha Yudha sebelumnya sempat jadi pengurus DPD I Golkar Bali 2010-2015 pimpinan Ketut Sudikerta (kubu Aburizal Bakrie atau Munas Nusa Dua), namun belakangan tidak aktif. Sementara Gek Inda adalah Ketua DPD II Golkar Badung kubu Agung Laksono (Munas Ancol). 

Sedangkan ayah mereka, IGN Alit Yudha, sempat menjabat Ketua Dewan Pertimbangan (Wantimbang) Golkar Bali di era Sudikerta 2010-2015. Tapi, belakangan hubungan Alit Yudha dan Sudikerta merenggang pasca konflik dualisme keengurusan tingkat pusat. Sampai akhirnya Alit Yudha diberhentikan jadi Ketua Wantimbang hanya berselang 3 hari sebelum Musda Golkar Bali di Sanur, 10 Desember 2015 lalu.

Maka, dari kacamata politik, menggaet Nanik Suryani ke struktur DPD I Golkar Bali 2015-2020 merupakan strategi mencairkan Sudikerta dan Alit Yudha (Puri Carangsari) yang sempat retak akibat dualisme kepengurusan pusat. Nanik Suryani pun menyambut pinangan Sudikerta. Buktinya, Srikandi yang juga Ketua Pengurus Provensi Lemkari Bali ini datang ke kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali untuk tandatangani Pakta Integritas, Rabu (6/1) sore.

Selanjutnya...