nusabali

Parwata Dukung Pengembangan Ikon Budaya di Desa Munggu

Juga Dukung Wisata Religi Ibu-ibu GKPB Banjar Untal-Untal

  • www.nusabali.com-parwata-dukung-pengembangan-ikon-budaya-di-desa-munggu

MANGUPURA, NusaBali - Ketua DPRD Badung Putu Parwata menerima audiensi dari komponen masyarakat di ruang kerjanya, Selasa (21/5).

Audiensi tersebut antara lain dari jajaran pengurus banjar adat dan dinas Banjar Pengayehan, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi serta dari ibu-ibu GKPB Untal-Untal, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara.

Kehadiran jajaran pengurus banjar adat dan dinas Banjar Pengayehan, Desa Munggu bertujuan untuk membahas dan meminta masukan terkait program-program yang akan dilaksanakan oleh desa, khususnya yang berhubungan dengan pengembangan budaya dan pariwisata. Dalam audiensi tersebut, Parwata mendukung program-program yang telah dicanangkan oleh Desa Munggu. Salah satu yang mendapat perhatian khusus adalah upaya menjadikan Desa Munggu sebagai desa wisata yang dikenal dengan kearifan lokalnya, termasuk tradisi Makotek.

“Saya menerima audiensi dari banjar adat dan dinas Banjar Pengayehan, Munggu, Mengwi. Mereka ingin membuat ikon dan maskot Tarian Munggu serta menciptakan satu tarian Kecak Mekotek. Ini saya dorong untuk diwujudkan dan dipromosikan,” ujar Parwata.

Parwata menilai Tari Kecak Makotek memiliki potensi besar untuk menjadi daya tarik wisatawan. Oleh karena itu, politisi PDIP asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara ini mendorong agar desa berkoordinasi dengan sanggar-sanggar seni di Desa Munggu untuk mengembangkan tarian ini sebagai ikon budaya desa. Parwata menekankan pentingnya kerja sama antara desa adat dan dinas untuk merealisasikan program ini.

“Kalau kecak sudah banyak, tapi Kecak Makotek belum ada. Ini bisa jadi daya tarik, jadi bagaimana desa wisata harus memiliki keunggulan dan kearifan lokal yang dipromosikan keluar atau kepada wisatawan asing,” kata Parwata.

Sekretaris DPC PDIP Badung ini juga menerima audiensi dari ibu-ibu GKPB Banjar Untal-Untal yang berencana melaksanakan wisata religi. Parwata menyatakan dukungannya untuk memfasilitasi kegiatan tersebut selama tidak melanggar undang-undang yang berlaku. “Kami akan coba fasilitasi wisata religi yang direncanakan oleh ibu-ibu GKPB Banjar Untal-Untal. Tentunya semua harus sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujar Parwata. @ ind

Komentar