Pengprov Padel Bali Sowan ke KONI
Target Bentuk Kepengurusan di 5 Kabupaten/kota
DENPASAR, NusaBali - Pengurus Provinsi Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) Bali sowan ke kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali pada Senin (21/5). Adapun kunjungan itu bagian dari upaya pengenalan cabor baru itu ke KONI Bali. Bahkan, guna mengikuti berbagai agenda kedepannya, pengurus segera membentuk minimal 5 Pengkab/Pengkot. Sehingga saat Porprov 2025, bisa masuk sebagai salah satu cabor ekshibisi.
Ketua Umum Pengprov PBPI Bali, Erwan Wiyono menerangkan olahraga padel di Indonesia perlahan tapi pasti mulai digemari. Sehingga, dilakukan pembentukan pengurus di masing-masing provinsi, termasuk Bali. Yang mana, olahraga Padel ini pertama kali dipopulerkan di Bali sejak pandemi Covid-19 hingga sekarang. Bahkan, kini sudah ada puluhan lapangan Padel yang tersebar dari Canggu hingga Uluwatu serta di kawasan The Nusa Dua yang rencanakan akan dibangun tiga lapangan padel. "Kedatangan kami kali ini untuk izin ke KONI Bali, sekaligus untuk memperkenalkan padel dan kepengurusan Pengprov Bali," katanya, Selasa (21/5)
Dengan adanya perkenalan ini, diharapkan bisa menjadi pintu untuk dikenal lebih luas di Bali. Apalagi belum ada kepengurusan kabupaten atau kota yang terbentuk. Targetnya, sebelum Porprov Bali XVI 2025, minimal ada lima kepengurusan yang dibentuk sebagai syarat agar dipertandingkan sebagai cabor eksebisi di Porprov Bali tahun depan. Adapun daerah yang ditargetkan untuk kepengurusan itu masing-masing Badung, Gianyar, Denpasar, Tabanan, dan Buleleng. "Kami sesegera mungkin akan melakukan audiensi juga ke KONI Kabupaten/Kota. Karena targetnya minimal 5 Pengkab/Kota," rincinya
Saat ini, pihaknya fokus untuk pengenalan padel ke sekolah-sekolah agar lebih dikenal luas. Disamping itu, mereka ingin menepis stigma jika padel adalah olahraga yang mahal jika dibandingkan dengan 'saudara beda ibu' mereka yaitu tenis atau squash.
Menurut Erwan, atlet padel di Bali bisa dikatakan menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia. Hal ini karena padel pertama kali berkembang di Bali, baru di kota-kota besar yang ada di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, atau Surabaya. "Sebenarnya padel ini unik. Atlet kita yang mungkin kalah postur dengan negara lain, bisa sangat bersaing. Pernah melawan Jepang, China, atau Australia dan mereka bisa bersaing meskipun baru menggeluti padel selama dua tahun," urainya lagi.
Dia juga melanjutkan, kalau Pade saat ini sudah masuk dalam cabor eksibisi di PON XXI 2024, Sumut-Aceh. Untuk itu, pihaknya juga melakukan persiapan yang matang. Ada beberapa atlet sudah dipersiapkan, seperti untuk putra ada enam orang dan di putri ada tiga orang. Persiapan di Bali sendiri, pada Juni atau Juli mendatang, juga akan mempersiapkan turnamen sebagai ajang pemanasan sebelum PON XXI 2024. "Untuk rival sendiri di PON nanti, saya rasa ada DKI Jakarta ya. Mereka ngebut sekali untuk mengembangkan padel. Apalagi di sana sudah ada turnamennya. Kalau tuan rumah Medan, saya rasa masih bisa dilewati," pungkasnya. 7 dar
Komentar