Suardana Daftar Bacawabup di Hanura
Kawal SMA/SMK Bali Mandara untuk Anak Tidak Mampu
Menurut Suardana semakin banyak yang mendaftarkan diri jadi bacawabup semakin banyak pilihan masyarakat
SINGARAJA, NusaBali
Gagal lolos sebagai calon DPD RI Dapil Bali pada Pemilu 2024 lalu, tak membuat patah arang tokoh muda Gede Suardana. Mantan Ketua KPU Buleleng periode 2013-2018 ini bakal tarung di Pilkada Buleleng 27 November 2024 mendatang. Dia mendaftar sebagai Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) Buleleng di Partai Hanura, Selasa (21/5) pagi.
Sebelumnya, Suardana telah mendaftar sebagai Bacawabup di Partai Demokrat Buleleng bersamaan dengan mendaftarnya Ketua DPD I Golkar Nyoman Sugawa Korry sebagai Cabup di Kantor DPD Demokrat Bali, Jalan Ir Juanda, Niti Mandala Denpasar, Sabtu (18/5) siang. Saat itu, keduanya diterima Ketua DPC Demokrat Buleleng, Luh Gede Herryani.
Suardana yang merupakan perwakilan tokoh muda mengaku memantapkan diri mendaftar menjadi bacawabup karena ingin meramaikan pesta demokrasi di Buleleng. Menurut Suardana semakin banyak yang mendaftarkan diri jadi bacawabup semakin banyak pilihan masyarakat.
Suardana mendaftar diri di Partai Hanura yang memang telah membuka pendaftaran dan penjaringan bacalon bupati-wakil bupati Buleleng untuk Pilkada 2024. Pria asal Seririt ini mengaku akan mendaftarkan diri juga di partai-partai lain yang membuka penjaringan calon yang dinilai memiliki visi misi yang sama.
Kata dia, lebih memilih untuk jadi bacawabup Buleleng ketimbang bacabup. Suardana beralasan jabatan wakil bupati merupakan jabatan seksi dan tak kalah penting dengan jabatan bupati. Kata Suardana jabatan bupati harus dijabat oleh tokoh senior yang berpengalaman di bidang politik, pemerintahan dan birokrasi. Namun semua kemampuan itu juga harus dilemgkapi untuk menangani urusan-urusan milenial.
“Saya mewakili kaum milenial sebagai pelengkap senior yang sangat paham urusan birokrasi pemerintahan. Pelengkap ini penting agar bisa konek dengan kaum milenial di era sekarang. Saya datang untuk melengkapi mudah-mudahn bisa,” ujar akademisi yang juga mantan wartawan ini.
Kehadirannya mendaftarkan diri menjadi cawabup juga bertujuan untuk regenerasi kepemimpinan di Buleleng. “Ketika yang senior sudah berada di puncak karir dan memasuki waktu purna tugas, generasi muda yang ada di posisi wakil sudah siap untuk menggantikan,” tegas Suardana.
Ditanya siapa calon bupati yang diinginkan untuk menjadi pasangannya, ayah tiga anak ini tidak mempersoalkan siapa saja. Yang terpenting secara pribadi berkomitmen mau membangun Buleleng ke arah yang lebih maju. “Masih menunggu dilirik dulu dan masih pendekatan. Tetapi saya punya visi dan misi saat maju di DPD untuk disinkronkan. Selain mengejar ketertinggalan pembangunan dengan Bali Selatan, paling getol memperjuangkan SMA/SMK Bali Mandara dikembalikan menjadi sekolah yang sejak awal memberikan kesempatan pada anak-anak kurang mampu,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua DPC Hanura Buleleng, Gede Wisnaya Wisna mengatakan masih membuka pendaftaran terbuka hingga 24 Mei mendatang. Sejauh ini sudah ada 4 orang yang mendaftarkan diri. Yakni Dewa Nyoman Sukrawan, I Made Sundayana, Kadek Doni Riana dan Gede Suardana.
Wisnaya menyebut seluruh pendaftar memiliki peluang yang sama. Seluruh nama-nama tokoh yang mendaftarkan diri di Hanura akan diserahkan ke DPP. “Nanti dalam rapat internal memproses siapa yang diunggulkan. Kami sedang membangun koalisi karena kami hanya punya 2 kursi di Kabupaten Buleleng,” ujar Wisnaya.
Namun saat ditanya terkait sosok Suardana, politisi asal Kampung Anyar, Kecamatan/Kabupaten Buleleng mengaku salut. Terlebih Suardana membawa misi perwakilan generasi milenial. “Dia tokoh muda di Buleleng yang sudah saatnya tampil meski masih ada tokoh-tokoh senior. Suardana punya pengalaman banyak sebagai mantan Ketua KPU, pernah jadi calon DPD dengan memperoleh banyak suara, capaian yang di peroleh sudah luar biasa. Kami senang partai kami dipilih. Mudah-mudah DPP memberikan restu sehingga ada tokoh junior yang tampil berkompetisi dengan senior,” papar Wisnaya.k23
1
Komentar