Kagumi Aksi Peduli Lingkungan, Peserta Minta Ditiru Sekolah Lain
SDN 1 Mambang, Tabanan Paparkan Materi dalam Talkshow WWF ke-10 Tahun 2024 di Nusa Dua
SDN 1 Mambang dikenal dengan aksi nyata peduli lingkungan, sekolah ini pernah membuat tembok panyengker dari ecobrik (bata sampah plastik yang dipadatkan)
TABANAN, NusaBali - Konsisten menjalankan program Gapsap (Gerakan Anak Peduli Sampah) hingga dinobatkan menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri di tahun 2023, membuat SDN 1 Mambang, di Desa Mambang, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan jadi salah satu pemateri (narasumber) dalam talkshow di perhelatan World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Badung.
Talk Show diwakili salah satu siswi SDN 1 Mambang, Ni Putu Novea Padma Sri Gita Mahasari dengan membawa materi ‘Generasi Penyelamat Udara’. Siswi kelas 6 SD yang akrab disapa Gita ini mampu membawakan materi dengan baik dan membuat kagum peserta talkshow dalam ajang WWF tersebut. Pembina sekaligus Pendiri Gapsap SDN 1 Mambang, I Wayan Budi Susila mengatakan SDN 1 Mambang menjadi salah satu pemateri karena sudah lama concern di bidang lingkungan.
Sebelum diundang, SDN 1 Mambang sudah dua kali didatangi tim dari Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup (PPGLH) Kementerian Lingkungan Hidup. "Karena kita dianggap eksis dan mewujudkan kerja nyata sehingga kita diundang ikut mengisi acara WWF," ujar Budi Susila, Kamis (23/5). Disebutkannya, undangan untuk mengisi talkshow WWF sudah dilaksanakan, Rabu (22/5) di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Ada berbagai materi talkshow, dan SDN 1 Mambang mendapat bagian materi ‘Generasi Penyelamat Udara’.
"Materi yang dibawakan perwakilan siswa kami dalam Bahasa Inggris," jelasnya.
Dia mengakui seluruh undangan yang hadir tampak kagum akan materi yang dibawakan. Peserta talkshow mengatakan sangat jarang adanya sekolah dasar (SD) yang menjalankan aksi nyata untuk peduli lingkungan. "Bahkan ada juga undangan atau peserta talkshow yang meminta gerakan ini bisa ditiru untuk sekolah di SMP maupun SMA/SMK," tegas Budi Susila yang juga Guru Agama Hindu ini.
Sementara Gita yang membawakan materi dalam talkshow ini diakui Budi Susila memang memiliki kemampuan dan mental cukup baik, termasuk dalam penguasaan Bahasa Inggris. “Anaknya memang berbakat, dia mengerti apa yang diucapkan orang dalam Bahasa Inggris, namun cara menjawabnya agak sedikit kurang. Maklum hanya belajar di sekolah, tanpa les,” ujar Budi Susila.
Namun dia bersyukur dalam talkshow itu, Gita bisa membawakan materi dengan baik. Gita sendiri digembleng dalam organisasi sekolah dan sejumlah kegiatan. Dia saat ini menjabat ‘wakil presiden’ dalam kabinet siswa bersatu jilid XVI. Gita yang merupakan siswi asal Banjar Mambang Kaja, Desa Mambang, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan ini juga sebagai Ketua Kader Adiwiyata di sekolah.
Seperti diketahui SDN 1 Mambang satu-satunya sekolah di Tabanan yang melakukan aksi nyata dalam hal lingkungan.
Bahkan menariknya SDN 1 Mambang membuat tembok panyengker sekolah dari ecobrik (bata sampah plastik yang dipadatkan). Sebelumnya SDN 1 Mambang juga banyak menghasilkan karya dari sampah plastik terutama dari botol minuman kemasan. Mulai dari meja belajar, pohon natal, lampion, tempat pot, bunga palsu, perahu dan karya yang paling besar adalah buat tembok penyengker dari ecobrik
Karena itu banyak prestasi yang didapat oleh SDN 1 Mambang.
Di SDN 1 Mambang juga memiliki program pembentukan kepemimpinan melalui program pengenalan pelaksanaan politik dan demokrasi secara santun dan damai sejak usia dini. Setiap tahunnya siswa memilih ‘Presiden Siswa’ secara langsung seperti Pemilu. Jika di SMP ada OSIS di SDN 1 Mambang ini ada kabinet siswa namanya. 7 des
Komentar