Digitalisasi, Dorong Usaha Kecil Tumbuh Pesat
JAKARTA, NusaBali - Certified Practising Accountant (CPA) Australia mengatakan usaha kecil di Indonesia akan tumbuh dengan pesat pada tahun 2024 yakni sebesar 84 persen yang menandakan tingginya kepercayaan pelaku usaha terhadap iklim bisnis dan perekonomian di tanah air.
Ketua Dewan Penasihat CPA Australia untuk Indonesia Adi Budiarso di Jakarta, Rabu, mengatakan peningkatan pesat tersebut naik dari tahun sebelumnya yang hanya 80 persen, serta terjadi karena pelaku usaha kecil merupakan sektor yang paling banyak memanfaatkan kemajuan teknologi, seperti menggunakan media sosial dan aplikasi toko daring (e-commerce).
Hal ini terlihat dari 69 persen pelaku usaha menghasilkan lebih dari 10 persen pendapatan mereka melalui penjualan daring.
"Pengembalian hasil yang baik atas investasi teknologi menunjukkan bahwa usaha kecil lokal cerdas dalam memilih teknologi yang dapat meningkatkan kinerja mereka, seperti mobile apps," ujar dia seperti dilansir Antara.
Ia menjelaskan usaha kecil di Indonesia merupakan sektor usaha yang paling berkembang pada tahun 2023. Pihaknya mencatat 8 dari 10 pelaku usaha kecil menyatakan pertumbuhan usaha yang signifikan dari tahun sebelumnya dengan persentase jauh di atas rata-rata survei yaitu sebesar 60 persen.
Lebih lanjut ia mengatakan penciptaan lapangan kerja di sektor ini juga akan tetap kuat, yakni 52 persen usaha diperkirakan menambah jumlah karyawan mereka pada tahun 2024.
Angka tersebut jauh di atas 37 persen lapangan kerja baru yang diciptakan oleh usaha kecil pada tahun 2023, serta 32 persen pada tahun 2022.
Meski demikian ia mengungkapkan masih adanya tantangan yang perlu dihadapi oleh pelaku usaha kecil, yakni kurangnya akses terhadap pembiayaan.
Ia menyampaikan dari pelaku usaha kecil yang mengakses pembiayaan, 61 persen di antaranya mengakui pembiayaan yang diterima menjadi penopang pertumbuhan pada tahun 2023. Sehingga akses terhadap pembiayaan menjadi penting bagi pelaku usaha agar bisnisnya berkembang secara optimal.
"Di sinilah peningkatan literasi keuangan dapat memainkan peran penting dalam mendukung usaha kecil, terutama usaha mikro, untuk berkembang,” ujar dia.
Selain itu ia menyampaikan, meskipun usaha kecil sudah bergerak ke arah yang benar dalam investasi di bidang teknologi, namun mereka dinilai harus lebih memperhatikan kemungkinan serangan siber. Hal ini karena aksi serangan berbasis teknologi itu dikhawatirkan bisa mengganggu iklim bisnis.
“Fakta bahwa hanya 48 persen yang meninjau keamanan siber mereka dalam enam bulan terakhir sungguh mengkhawatirkan, terutama ketika diperkirakan 57 persen dari usaha kecil akan diserang siber pada tahun 2024,” katanya. 7
Komentar