Gus Adhi Ajak Anak Muda Jangan Apatis dengan Politik
MANGUPURA, NusaBali - Anggota Komisi II DPR RI Dapil Bali, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi mengajak anak-anak muda melek politik. Karena Apa-apa dalam bernegara diselesaikan dalam proses politik. Hal itu diungkapkan Gus Adhi saat melepas siswa SMP, SMA/SMK Plus Ngurah Rai Kerobokan, Badung, di sekolah setempat, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Rabu (22/5).
Berbicara di hadapan ratusan siswa yang akan menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi tersebut, Gus Adhi menyebutkan, anak-anak muda Generasi Z harus paham dengan politik. “Karena nasib bangsa ini ada di tangan para generasi muda. Adik-adik yang mau menempuh pendidikan tinggi ini sejak sekarang paham dan melek lah dengan politik. Karena dalam kita bernegara apapun prosesnya dengan mekanisme politik. Jadi jangan apatis dengan yang namanya politik,” ujar Gus Adhi.
Gus Adhi mengungkap pada perhelatan Pilkada 27 November 2024 mendatang, kalangan generasi muda ini akan menghadapi proses politik lokal dengan dinamikanya. Mereka akan menggunakan hak pilih, memilih calon kepala daerah mulai dari Calon Gubernur- Calon Wakil Gubernur,Calon Bupati-Calon Wakil Bupati serta Calon Walikota –Calon Wakil Walikota.
Untuk itu, generasi muda ini harus sudah tahu kualitas figur-figur yang akan dipilih nanti. Kata Gus Adhi, banyak tantangan akan dihadapi dalam Pilkada nanti, terutama oleh kalangan anak-anak muda. “Dalam Pilkada nanti jangan pernah tergiur dengan money politics, karena itu racun demokrasi. Money politics bahaya laten dalam demokrasi kita. Saya mengajak adik-adik untuk anti money politics,” teriak politisi yang juga Ketua Pembina Yayasan Ngurah Rai ini.
Gus Adhi membagikan pengalaman ketika datang ke salah satu yayasan jelang penjaringan calon legislatif 2024. Gus Adhi bertemu dengan salah satu dokter di salah satu yayasan tersebut. Dia sempat menawarkan salah satu dokter tersebut terjun dalam politik dengan menjadi calon legislatif di Pemilu 2024. “Saya tawarkan Bu Dokter menjadi caleg malah ditolak. Alasannya karena politik itu dicap jelek oleh masyarakat. Saya patahkan langsung pendapat itu dan kita jelaskan bahwa tanpa proses politik kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk masyarakat. Salah satunya, kebodohan tidak bisa diberantas tanpa proses politik,” ujarnya.
Dijelaskan Gus Adhi, pendiri Yayasan Ngurah Rai, yang notabene ayahnya sendiri, almarhum I Gusti Ketut Adhiputra pernah mengatakan, mengentaskan kemiskinan dan kebodohan hanya lewat jalan politik. “Kita diajarkan untuk tidak bodoh dengan politik, setiap jengkal gerakan kita diputuskan dengan politik,” tegas Wakil Ketua Umum Depimnas Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) ini.
Sementara saat melepas siswa SMP/SMA/SMP Plus ke jenjang lebih tinggi kemarin, Gus Adhi didampingi Ketua Yayasan Ngurah Rai, Dr Anak Agung Ayu Lie Lhianna Mahendra Putri mengajak para siswa untuk menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, namun tidak tercabut dari akar budaya adi luhung yang diwariskan para leluhur orang Bali. “Teknologi adalah adalah alat untuk mencapai tujuan. Siapkan diri untuk bersaing. Kuasai bahasa, perdalam penguasaan teknologi untuk siap dalam persaingan global,” ujar Gus Adhi.n nat
Komentar