WNA Jatuh ke Jurang Saat Mendaki Gunung Agung
AMLAPURA, NusaBali - Warga Negara asing (WNA) asal Belanda jenis kelamin wanita yang diketahui berinisial FB,28, terpeleset dan jatuh ke jurang sedalam 15 meter di ketinggian 1.600 meter dari permukaan laut (mdpl) saat mendaki di Gunung Agung, Karangasem. Saat mendaki korban mendaki bersama rekannya, berinisial PSA asal Denmark.
Informasi yang dihimpun, peristiwa itu diperkirakan terjadi pada, Kamis (23/5) dinihari pukul 03.00 Wita di Gunung Agung wilayah Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem. Korban yang tinggal di salah satu hotel di Ubud, Gianyar ini diperkirakan mendaki Gunung Agung pada malam hari datang dengan mengendarai sepeda motor Yamaha NMax hitam DK 3997 FCN dibonceng rekannya PSA. Keduanya mendaki melalui jalur Pura Pasar Agung tanpa didampingi pemandu.
Setiba di ketinggian 1.600 mdpl, korban FB terpeleset dalam kondisi gelap lalu jatuh ke jurang di kedalaman 15 meter. Diketahui bagian kepala, dan organ tubuh lainnya membentur batu karang, menyebabkan patah tulang di rahang bawah, dan patah lengan kiri. Rekan korban PSA kemudian meminta pertolongan kepada pemandu wisata local. Selanjutnya datang pemandu I Wayan Widiasa,39, dari Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, bersama kelompok usaha perhutanan sosial dipimpin I Wayan Mertayasa, sehingga pencarian dan evakuasi dilakukan dengan personel berjumlah 20 orang.
Atas petunjuk saksi PSA, dengan mudah dapat menemukan korban di jurang, selanjutnya dievakuasi ke Puskesmas Selat, meniggal setiba di Puskesmas Selat. Korban yang mengenakan celana panjang hitam, baju tank top hitam dalam kondisi tubuh lebam, dan kaku. Hasil pemeriksaan dipimpin petugas dari Puskesmas Selat dr Putu Arthana Putra terungkap korban mengalami luka robek di dahi, dan pipi kanan, luka robek di dagu sedalam 4 cm x 0,5 cm, luka di dada sedalam 4 cm x 2 cm, tiga luka di perut, luka lecet di bibir atas dan bawah.
Saksi PSA turut mengantar korban ke Puskesmas Selat. Menyusul datang rekan dan keluarga korban yang selama ini menginap di Ubud, Gianyar. Hanya saja, informasi dari keluarga korban tertutup. Petugas kepolisian yang mengorek keterangan, terutama data korban dan paspor korban, tidak didapatkan.
Kapolsek Selat AKP I Dewa Gede Ariana mengakui dapat laporan setelah korban dievakuasi. “Korban bersama rekannya, mendaki Gunung Agung secara diam-diam, tanpa melapor ke Polsek Selat, sehingga tanpa pemandu,” jelas AKP Dewa Ariana. AKP Dewa Ariana berjanji untuk mencarikan solusi, agar kasus itu tidak terulang lagi. Sehingga perlu berkoordinasi dengan pangempon Pura Pasar Agung serta pihak Desa Adat Sogra dan pemandu wisata Gunung Agung.
Sementara Humas Pangempon Pura Pasar Agung, I Wayan Suara mengakui ada pendaki secara diam-diam, jatuh ke jurang. “Ya, pemandu lokal yang mengevakuasi,” jelasnya. Mengenai jalur pendakian di Pura Pasar Agung apakah aka nada ritual pembersihan secara niskala, karena ada pendaki meninggal hal itu menurut Suara masih dikoordinasikan dengan prajuru pangempon Pura Pasar Agung. “Kami masih koordinasikan dengan prajuru pangempon, apa perlu upacara pembersihan atau tidak,” katanya. 7 k16
1
Komentar