Kadispar Bali Yakin Banyak Delegasi WWF Perpanjang Liburan di Bali

Acara WWF ke-10 tidak hanya berhasil mendatangkan banyak delegasi internasional, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap sektor pariwisata dan ekonomi lokal.

“Saya percaya para delegasi WWF setelah selesainya acara pasti ada yang memperpanjang liburan di Bali,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun saat dikonfirmasi, Jumat (24/5) sore.

Tjok Bagus menjelaskan biasanya para delegasi memperpanjang liburan mereka untuk menikmati keindahan dan kekayaan budaya Bali hingga satu minggu. Pihaknya pun selalu menawarkan kepada delegasi untuk berkunjung ke tempat yang kental akan budaya seperti desa wisata Panglipuran, Tirta Empul, melihat terasering sawah di Jatiluwih, Tanah Lot, Bedugul, Kintamani, hingga Uluwatu.

“Harapan saya tentu tidak hanya pada WWF, tetapi beberapa kegiatan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) yang diadakan di Bali. Ini bagi kami tentu atensi juga untuk menyiapkan segala sesuatu baik dari sisi kualitas pelayanan pariwisata maupun dari sisi keamanan kenyamanan dari masing-masing daya tarik wisata,” katanya.

Sementara, terkait kebijakan tourist levy atau pungutan wisatawan, Tjok Bagus menyebut sebagian besar delegasi WWF menggunakan visa dinas, yang menurut Peraturan Gubernur No 2 Tahun 2024, mendapat pengecualian dari pungutan wisatawan, sehingga hanya delegasi yang menggunakan visa normal yang dikenakan pungutan. “Sementara untuk tourist levy sendiri, kita tidak tahu wisatawan yang masuk ke Bali itu apakah delegasi dalam WWF atau tidak. Kalau VIP dan VVIP sesuai dengan permintaan dari panitia ada pengecualiannya. Untuk jumlah pengecualiannya belum kami tahu jumlahnya,” ungkapnya.

Tjok Bagus berharap dengan kehadiran delegasi internasional pada WWF ke-10 di Bali dapat memberikan dampak positif. “Semoga kehadiran delagasi WWF memberikan kontribusi positif bagi pariwisata dan ekonomi lokal,” harapnya. 7 ol3