Veteran KPU-Bawaslu Jadi Tim Pemenangan Kari Subali-Ismaya Jaya
Kari Subali
Ismaya Jaya
Jero Bima
Babah
Pilbup Karangasem
Pilkada 2024
Ketut Rudia
Kadek Puspa Jingga
Ngurah Gede Maharjana
AMLAPURA, NusaBali.com - Eks penyelenggara pemilu warnai struktur Tim Pemenangan Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem I Wayan 'Babah' Kari Subali dan I Ketut Putra Ismaya Jaya (Jero Bima).
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Karangasem 2024 menjadi sorotan. Sebab dari sembilan kabupaten/kota di Bali, hanya Karangasem yang sementara ini memiliki paslon kepala daerah perseorangan atau independen.
Selain hadirnya paslon indepeden di Karangasem dengan paket Kari Subali-Ismaya Jaya (Karisma), orang-orang di balik paket 'Karangasem Metaksu' ini juga mencuri perhatian. Ada tiga veteran penyelenggara pemilu tercatat masuk tim pemenangan.
Ketiga eks tokoh kepemiluan itu adalah mantan Anggota Bawaslu Bali periode 2018-2023 I Ketut Rudia, mantan Ketua KPU Karangasem sisa periode 2018-2023 Ngurah Gede Maharjana, dan mantan Anggota Bawaslu Karangasem periode 2018-2023 I Kadek Puspa Jingga.
Rudia yang memiliki rekam jejang panjang di dunia kepemiluan dan pernah menjabat Ketua Bawaslu Bali periode 2013-2018 didapuk menjadi Ketua Tim Pemenanganan Karisma. Ia didampingi Maharjana sebagai sekretaris.
Sedangkan untuk Puspa Jingga yang berpengalaman sebagai Koordinator Divisi Hukum, Data dan Informasi Bawaslu Karangasem periode lalu dipercaya mengawal paket Karisma di tim hukum.
"Saya secara pribadi sudah tidak asing lagi dengan kedua tokoh ini (Kari Subali-Ismaya Jaya). Dengan Ismaya, kami akrab berdiskusi dan dengan Babah Kari Subali, saya pernah seangkatan di salah satu partai dulu," ujar Rudia ketika dihubungi NusaBali.com, Minggu (26/5/2024).
Rudia yang kini sibuk menjadi akademisi dan advokat mengaku proses pendekatan dilakukan oleh Ismaya Jaya melalui diskusi soal hukum dan pemilu. Tokoh nyentrik itu juga disebut melakukan pendekatan dengan Maharjana sehingga dua tokoh ini memutuskan bergabung.
Sementara itu, Puspa Jingga 'direkrut' oleh Rudia sendiri. Namun Rudia menegaskan, sebelum mengiyakan untuk bergabung, ia sudah melihat sepak terjang paket Karisma. Baik Kari Subali dan Ismaya Jaya dinilai sama-sama aktif dalam proses politik dan aktivitas sosial.
Kari Subali, kata Rudia, adalah tokoh kawakan di Karangasem. Sebutan 'Babah' untuknya sudah membumi di masyarakat yang dibuktikan dengan kesuksesannya menjadi Anggota DPRD Karangasem dan Bali meskipun berganti-ganti warna partai.
"Ismaya aktif dalam kegiatan sosial melalui Yayasan Kesatria Keris Bali yang ia dirikan. Yayasan itu bahkan ada korwil sampai ke kecamatan-kecamatan yang secara sukarela didirikan," imbuh Rudia.
Melihat aspek ini, Rudia menilai tidak susah 'menjual' paket Karisma di Karangasem, tanah kelahirannya sendiri. Di tambah lagi ada tokoh veteran penyelenggara pemilu yang sedikit banyak memahami dan berpengalaman dalam proses politik pemilu.
Karisma berambisi mencatatkan sejarah kemenangan paket independen di Pilbup Karangasem. Akan tetapi, duet tokoh yang sama-sama nyentrik ini juga punya PR mengurangi kekhawatiran sebagian pemilih yang meragukan kekuatan legislatif dari kepala daerah non partai politk. *rat
Selain hadirnya paslon indepeden di Karangasem dengan paket Kari Subali-Ismaya Jaya (Karisma), orang-orang di balik paket 'Karangasem Metaksu' ini juga mencuri perhatian. Ada tiga veteran penyelenggara pemilu tercatat masuk tim pemenangan.
Ketiga eks tokoh kepemiluan itu adalah mantan Anggota Bawaslu Bali periode 2018-2023 I Ketut Rudia, mantan Ketua KPU Karangasem sisa periode 2018-2023 Ngurah Gede Maharjana, dan mantan Anggota Bawaslu Karangasem periode 2018-2023 I Kadek Puspa Jingga.
Rudia yang memiliki rekam jejang panjang di dunia kepemiluan dan pernah menjabat Ketua Bawaslu Bali periode 2013-2018 didapuk menjadi Ketua Tim Pemenanganan Karisma. Ia didampingi Maharjana sebagai sekretaris.
Sedangkan untuk Puspa Jingga yang berpengalaman sebagai Koordinator Divisi Hukum, Data dan Informasi Bawaslu Karangasem periode lalu dipercaya mengawal paket Karisma di tim hukum.
"Saya secara pribadi sudah tidak asing lagi dengan kedua tokoh ini (Kari Subali-Ismaya Jaya). Dengan Ismaya, kami akrab berdiskusi dan dengan Babah Kari Subali, saya pernah seangkatan di salah satu partai dulu," ujar Rudia ketika dihubungi NusaBali.com, Minggu (26/5/2024).
Rudia yang kini sibuk menjadi akademisi dan advokat mengaku proses pendekatan dilakukan oleh Ismaya Jaya melalui diskusi soal hukum dan pemilu. Tokoh nyentrik itu juga disebut melakukan pendekatan dengan Maharjana sehingga dua tokoh ini memutuskan bergabung.
Sementara itu, Puspa Jingga 'direkrut' oleh Rudia sendiri. Namun Rudia menegaskan, sebelum mengiyakan untuk bergabung, ia sudah melihat sepak terjang paket Karisma. Baik Kari Subali dan Ismaya Jaya dinilai sama-sama aktif dalam proses politik dan aktivitas sosial.
Kari Subali, kata Rudia, adalah tokoh kawakan di Karangasem. Sebutan 'Babah' untuknya sudah membumi di masyarakat yang dibuktikan dengan kesuksesannya menjadi Anggota DPRD Karangasem dan Bali meskipun berganti-ganti warna partai.
"Ismaya aktif dalam kegiatan sosial melalui Yayasan Kesatria Keris Bali yang ia dirikan. Yayasan itu bahkan ada korwil sampai ke kecamatan-kecamatan yang secara sukarela didirikan," imbuh Rudia.
Melihat aspek ini, Rudia menilai tidak susah 'menjual' paket Karisma di Karangasem, tanah kelahirannya sendiri. Di tambah lagi ada tokoh veteran penyelenggara pemilu yang sedikit banyak memahami dan berpengalaman dalam proses politik pemilu.
Karisma berambisi mencatatkan sejarah kemenangan paket independen di Pilbup Karangasem. Akan tetapi, duet tokoh yang sama-sama nyentrik ini juga punya PR mengurangi kekhawatiran sebagian pemilih yang meragukan kekuatan legislatif dari kepala daerah non partai politk. *rat
1
Komentar