nusabali

Berhasil Dievakuasi Setelah Kandas Selama 7 Jam

Lagi, Kapal Kandas Akibat Cuaca Buruk di Penyeberangan Selat Bali

  • www.nusabali.com-berhasil-dievakuasi-setelah-kandas-selama-7-jam

KMP Jambo VI saat kejadian membawa 21 orang penumpang dan 19 unit kendaraan (1 sepeda motor, 1 pick up, 9 truk sedang, 2 truk besar, dan 6 tronton)

NEGARA, NusaBali - Peristiwa kapal motor penumpang (KMP) kandas akibat gangguan cuaca buruk kembali terjadi di lintasan penyeberangan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk perairan Selat Bali. Teranyar, KMP Jambo VI yang tengah berlayar menuju Pelabuhan Gilimanuk terhempas angin kencang sehingga berakhir kandas di perairan dekat lampu merah Gilimanuk, Minggu (26/5) dini hari. 

Dari informasi yang dihimpun NusaBali, peristiwa kapal kandas itu terjadi pada pukul 02.15 Wita. Kejadian bermula saat kapal yang membawa 21 orang penumpang dan 19 unit kendaraan (1 sepeda motor, 1 pick up, 9 truk sedang, 2 truk besar, dan 6 tronton) itu diberangkatkan dari Pelabuhan Ketapang pada pukul 00.00 WIB atau pukul 01.00 Wita.

Saat berlayar di tengah perairan Selat Bali, kapal yang dinahkodai kapten A Budi Alviandi ini tidak menemui kendala. Namun saat mendekati Pelabuhan Gilimanuk pada pukul 01.40 Wita, nahkoda melakukan olah gerak untuk persiapan sandar di Dermaga LCM Gilimanuk. Namun setelah olah gerak menuju dermaga pada pukul 01.46 Wita, tiba-tiba terjadi angin kencang dari arah selatan yang menghempas bagian lambung kanan kapal.

Saat itu juga kapal hanyut mengikuti arah angin dan akhirnya kandas di perairan dangkal dekat lampu merah Gilimanuk. Tepatnya, kapal tersebut kandas pada titik koordinat 8°09.485°S114°26.269’E dengan jarak sekitar 200 meter arah barat laut dari Dermaga LCM Gilimanuk. Meski tidak ada korban luka maupun jiwa, namun para penumpang sempat menunggu cukup lama di kapal.

Kapal yang dilaporkan kandas sejak pukul 02.15 Wita itu baru berhasil dievakuasi pada pukul 08.50 Wita atau setelah kandas selama hampir 7 jam. Kapal tersebut berhasil lepas setelah dilakukan olah gerak oleh nahkoda bersama anak buah kapal (ABK) dengan memanfaatkan situasi arus pasang. 

Setelah lepas dari kandas, KMP Jambo VI itu kemudian diarahkan bermanuver menuju Dermaga LCM Gilimanuk dan berhasil sandar dengan sempurna pada pukul 09.11 Wita. Setelah dilakukan bongkar muatan, sempat dilakukan pemeriksaan awal terhadap kondisi kapal tersebut dan diputuskan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut di Pelabuhan Ketapang.

KMP Jambo VI saat sandar di Dermaga Gilimanuk, setelah lepas dari kandas, Minggu (26/5) pagi. -IST

Pengawas Satuan Pelayanan (Wasatpel) Pelabuhan Gilimanuk, I Made Ria Fran Dharma Yudha mengatakan peristiwa kandasnya KMP Jambo VI itu terjadi karena gangguan cuaca. Kapal tersebut dihempas angin kencang yang sempat terpantau dengan kecepatan mencapai 33 knot atau sekitar 61 kilometer per jam. "Sesuai keterangan nahkoda, saat akan olah gerak sempat terpantau kecepatan angin masih di bawah 30 knot. Tapi pas akan masuk ke dermaga, kecepatan angin sempat di posisi angka 33 knot," ujar Yudha. 

Saat kejadian kapal kandas yang berlangsung selama hampir 7 jam itu, Yudha mengaku tidak ada permintaan evakuasi penumpang. Sesuai keterangan nahkoda, para penumpang menolak dievakuasi dan memilih menunggu di kapal. "Penumpang masih aman terkendali di kapal. Sudah dikondisikan oleh nahkoda bersama ABK" ujarnya. 

Menurut Yudha, cuaca di Selat Bali sering berubah-ubah. Selain memperhatikan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pihaknya menyatakan selalu mengingatkan para nahkoda kapal untuk selalu berhati-hati. Termasuk segera melapor ketika mengalami kendala saat berlayar. 

"Standar keamanan pelayaran juga selalu kami tekankan untuk antisipasi hal-hal yang tidak dinginkan. Kalaupun di lapangan sudah mengarah cuaca ekstrem, pasti akan segera dikoordinasikan ke Ketapang untuk menunda pelayaran," ujar Yudha. 

Seperti diberitakan sebelumnya, KMP Gerbang Samudra 5 juga sempat kandas di perairan dekat Dermaga LCM Gilimanuk, Sabtu (25/5) pukul 05.10 Wita. KMP Gerbang Samudera 5 kandas akibat terseret arus saat baru lepas sandar dari Dermaga LCM Gilimanuk. Kapal itu pun baru berhasil dievakusi pada Sabtu sekitar pukul 08.55 Wita atau setelah kandas selama hampir 4 jam. 7 ode

Komentar