nusabali

Ratusan Warga Tabanan Ikuti Metatah Massal

  • www.nusabali.com-ratusan-warga-tabanan-ikuti-metatah-massal
  • www.nusabali.com-ratusan-warga-tabanan-ikuti-metatah-massal

TABANAN, NusaBali - Ratusan krama Hindu di Tabanan mengikuti upacara mepandes atau metatah (potong gigi) massal di Gedung Kesenian I Ketut Maria pada Redite Pon Prangbakat, Minggu (26/5).

Walau diikuti ratusan peserta, namun upacara bagi anak yang sudah beranjak dewasa ini berjalan tertib. Selain metatah juga digelar upacara otonan, tiga bulanan, mepetik, menek kelih, hingga upacara Sudhi Wadani. Kegiatan ini digelar oleh Yayasan Angel Hearts Bali bekerja sama dengan Pemkab Tabanan. 

Rincian peserta yang mengikuti sejumlah upacara manusa yadnya ini, yakni 403 peserta metatah, 25 orang peserta otonan, 110 orang peserta tiga bulanan, 82 orang peserta mepetik, 125 orang menek kelih dan 9 orang peserta mengikuti upacara Sudiwadani dengan jumlah peserta total sebanyak 521 orang. 

Dalam sambutan Bupati Tabanan yang dibacakan oleh Sekda Tabanan I Gede Susila menyampaikan selamat dan terima kasih atas terselenggaranya upacara manusa yadnya ini. Sekaligus berharap, melalui acara ini memberikan kemudahan dalam berpikir, berkata, berbuat serta melaksanakan petunjuk dan perintah agama dalam kehidupan sehari-hari. 

Di kesempatan itu, pihaknya menjelaskan terkait 6 musuh yang dihadapi dalam hidup sebagai manusia, yakni Sad Ripu. Di mana, salah satu tradisi spiritual yang mampu menghilangkan musuh-musuh tersebut adalah melalui mepandes. “Jadi pada hari ini setelah mepandes, saya ingin kepada semuanya untuk dapat melepaskan atau membuang hal-hal buruk atau kesalahan-kesalahan di masa lalu. Mulailah hidup dengan mengikuti petunjuk dan perintah agama, karena mepandes ini adalah simbol dari lepasnya musuh-musuh yang ada pada diri kita," jelas Susila. 
Susila menambahkan, para orang tua wajib memberikan pengetahuan yang baik kepada anak-anaknya. 

“Sebab di zaman yang sering disebut Kaliyuga ini, pengetahuan yang paling penting bagi masa depan anak cucu kita adalah pengetahuan agama, karena jika pengetahuan agama sudah kuat, ke depannya akan selalu membawa kebaikan dalam berjalannya kehidupan,” imbuhnya. 

Menyambut antusias masyarakat dan apresiasi dari Pemkab Tabanan, Ketua Angel Heart Bali, Linda Anugerah, menyampaikan upacara mepandes adalah upacara penyucian diri yang sebenarnya merupakan tanggungjawab orang tua kepada putra-putrinya. Dalam hal ini yayasan tidaklah mengambil tanggungjawab orang tua tetapi sejatinya membantu menfasilitasi pelaksanaan upacara. 

"Kami menyadari, bahwa pandemi yang telah terjadi selama bertahun-tahun meruntuhkan banyak sendi-sendi perekonomian warga Bali termasuk sebagian warga Tabanan. Untuk itulah kami Yayasan Angel Hearts Bali dengan dilandasi spirit Tat Twam Asi mengambil sedikit beban bapak ibu untuk melaksanakan upacara mepandes bersama, sesuai dengan tema upacara kali ini adalah yayasan Angel Hearts Bali hadir untuk melayani berbagi dan berbakti,” tandasnya. 7 des

Komentar