Juri Eliminasi 2 Video Karya Siswa SMK
PGRI Tabanan Gelar Lomba Video Pendek
Video Karya Siswa SMK
Lomba Video pendek
PGRI Tabanan
Problem Solving
Ketua PGRI Tabanan
Déwa Nyoman Sarjana
Kami duga guru pembina kurang pendampingan saat pembuatan video. Video harus ada problem solving agar mendidik. (Juri Made Sugianto)
TABANAN, NusaBali
PGRI Kabupaten Tabanan menggelar lomba video pendek serangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional. Lomba digelar di Kantor PGRI Tabanan, Desa Dajan Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, Sabtu (25/5).
10 siswa SMP, 6 siswa SMA/SMK, 5 guru TK/SD, dan 9 guru SMP/SMK mengirimkan karyanya. Dewan juri terdiri dari Gusti Agung Sanjaya, Made Sugianto, dan Wayan Muliana, mengeliminasi dua video pendek karya siswa SMK. Video bertemakan bully itu tidak dinilai karena melanggar kode etik.
Ketua PGRI Tabanan Dewa Nyoman Sarjana mengatakan selain lomba video pendek juga menggelar lomba baca puisi yang dilaksanakan pada Selasa (28/5) besok di Kantor PGRI Tabanan. Lomba video pendek dibagi untuk empat kategori yakni karya siswa SMP, karya siswa SMA/SMK, karya guru TK dan SD, serta guru SMP dan SMA. Video pendek untuk siswa dengan tema bully dan guru dengan tema P5 (Praktek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). “Para peserta mengirimkan link video ke panitia,” ungkap Dewa Sarjana.
Penulis buku antologi cerpen Penari ini menambahkan, penilaian meliputi kesesuaian tema, kreativitas, dan keindahan. Juri, Agung Sanjaya, Wayan Muliana, dan Made Sugianto sepakat mengeliminasi dua video pendek karya siswa SMA/SMK. Alasannya, video itu tidak layak dinilai karena mengandung unsur kekerasan. “Kami juga merekomendasikan video itu dihapus dari youtube agar tidak dicontoh oleh penonton,” ungkap Sugianto.
Menurutnya, video mestinya mencarikan jalan keluar yang memotivasi korban bullying. Bukan sebaliknya, endingnya ulahpati. “Kami duga guru pembina kurang pendampingan saat pembuatan video. Video harus ada problem solving agar mendidik,” imbuh Sugianto.
Agung Sanjaya menilai karya video siswa SMP rata-rata menarik. Sesuai tema dan pengambilan gambarnya bagus. Tidak terkesan monoton. Teknik pengambilan gambar long shot, medium shot, dan close up sudah tepat. Narasi awal kuat diimbangi dengan video-video pendukung yang variatif. Video sudah membahasakan pesan yang ingin disampaikan. “Video pendek karya siswa SMP sangat variatif, angel bagus, tidak kering ide. Karya mereka lebih bagus dari siswa SMA/SMK,” kata sutradara film animasi Ciung Wanara ini.7k21
Komentar