Donor Darah Sambut Hari Raya Waisak, Ketua INTI: Aksi Sosial dan Kebersamaan
DENPASAR, NusaBali.com - Dalam rangka memperingati Hari Suci Waisak 2568 BE, lima organisasi sosial kemasyarakatan di Bali bersinergi menggelar donor darah massal di Maha Vihara dan Pusdiklat Buddha Maitreya, Denpasar, pada Minggu (26/5/2024).
Lima organisasi yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI Bali), Persatuan Umat Buddha Indonesia (Perbudhi), Duta Agung Generasi (DAG), Perkumpulan Abadi Kalimatan Barat, dan Perkumpulan Teochew.
Acara donor darah ini disambut antusias oleh umat Buddha dan masyarakat umum. Ketua INTI Bali, Dr Agung Prianta, mengungkapkan rasa senangnya atas kegiatan ini. "Kami senang perayaan Waisak dimaknai dengan kegiatan yang berpilar kepada inklusif sosial dan kebersamaan, sehingga benar-benar bisa bermanfaat bagi sesama," ujarnya.
Selain donor darah, kegiatan ini juga diisi dengan pameran UMKM dan bazar kuliner vegan. Agung menyebut, lima organisasi yang terlibat memang konsisten menggelar aksi sosial, salah satunya ketika pandemi Covid-19. Melibatkan UMKM disebutnya untuk membantu pengembangan UMKM di Bali, sehingga pelaku UMKM semakin bersemangat.
"Kami juga harus berterimakasih kepada PMI dan PDDI yang telah mendukung. Saya juga mengucapkan selamat memperingati Hari Palang Merah Sedunia," tuturnya.
Apresiasi atas kegiatan ini juga datang dari Ketua PMI Provinsi Bali I Gusti Bagus Alit Putra. Ia mengatakan bahwa aksi ini sangat membantu PMI dalam memenuhi kebutuhan darah di Provinsi Bali yang mencapai 80 juta kantong per tahunnya.
"Donor darah itu ada manfaatnya, seperti menjaga kesehatan jantung, meningkatkan produksi sel darah merah, membantu menurunkan berat badan hingga mendeteksi penyakit serius. Maka donorlah secara rutin," sebutnya.
Sementara itu, Ketua Umum DAG, Ketut Aryana Tan, mengungkapkan rasa syukur atas tingginya antusiasme masyarakat dalam kegiatan ini. "Jumlah partisipan lebih dari target, ini luar biasa. Terimakasih kepada para pendonor," ujarnya.
Antusiasme masyarakat yang tinggi dalam kegiatan ini menunjukkan bahwa donor darah semakin menjadi gaya hidup masyarakat saat ini. Selain karena layanan mudah dijangkau, tentu kebiasaan ini memberi manfaat kesehatan kepada pendonor.
Diharapkan, kegiatan serupa dapat digelar secara rutin untuk membantu memenuhi kebutuhan darah di Bali dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya donor darah.
Komentar