nusabali

Paket Aman Tak Mau Dikeroyok

  • www.nusabali.com-paket-aman-tak-mau-dikeroyok

Ketua DPC PDIP Gianyar, Made Agus Mahayastra, berharap bisa menggaet Hanura dan NasDem sebagai mitra koalisi untuk tarung Pilkada Gianyar 2018.

PDIP Coba Gaet Hanura-NasDem

GIANYAR, NusaBali
Agus Mahayastra yang kemungkinan akan diusung PDIP sebagai Calon Bupati (Cabup) Gianuyar, tidak mau parpol-parpol parlemen non PDIP bersatu keroyok dirinya di Pilkada Gianyar, 27 Juli 2018 mendatang.

Agus Mahayastra mengaku kurang nyaman jika PDIP kembali dikeroyok partai-partai lain seperti dalam Pilkada Gianyar 2008. Karena itu, Agus Mahayastra---yang digadang-gadang akan bertandem dengan AA Gde Mayun alias Gung Mayun di posisi Calon Wakil Bupati---sangat berharap Hanura dan NasDem mau berkoalisi dengan PDIP di Pilkada Gianyar 2018.

Sejauh ini, Hanura (yang punya 3 kursi DPRD Gianyar hasil Pileg 2014) dan NasDem (punya 2 kursi DPRD Gianyar hasil Pileg 2014) belum terikat koalisi dengan parpol mana pun. Keduanya tidak ada bergabung ke Koalisi Gianyar Bangkit (KGB) yang beranggotakan Golkar-Demokrat-Hanura-PKPI. “Kita berusaha rangkul Hanura dan NasDem,’ jelas Mahayastra kepada NusaBali di Gianyar, Minggu (6/8).

Mahayastra tengerai arah koalisi Hanura pasti segaris dengan kolisi parpol di Pilgub Bali 2018. PDIP tentunya akan menyiapkan kompensasi atas dukungan Hanura. Namun, dia masih merahasiakan apa bentuk kompensasi politik yang akan diberikan kepada Hanura, dan juga NasDem, di Gianyar. “Itu ‘kan rahasia dapur PDIP,” tegas kandidat incumbent yang masih menjabat Wakil Bupati Gianyar 2013-2018 ini.

Jika PDIP berhasil menggaet Hanura dan NasDem berkoalisi, maka pasangan Agus mahayastra-Gung Mayun (Paket Aman) akan bertarung di Pilkada Gianyar 2018 dengan modal kekuatan politik awal 21 kursi DPRD Gianyar hasil Pileg 2014 atau 52,50 persen suara parlemen. Rinciannya, 16 kursi DPRD Gianyar (40,00 peren suaa parlemen) milik PDIP, 3 kursi DPRD Gianyar (7,50 peren suaa parlemen) milik Hanura, dan 2 kursi DPRD Gianyar (5,00 peren suaa parlemen) milik NasDem.

Sedangkan lawan mereka KGB, yang kemungkinan akan usung politisi Golkar Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah sebagai Cagub Gianyar, akan tarung ke Pilkada 2018 dengan modal kekuatan politik awal 19 kursi DPRD Gianyar hasil Pileg 2014 atau 47,50 persen suara parlemen. Rinciannya, 7 kursi DPRD Gianyar (17,50 persen suara parlemen) milik Golkar, 5 kursi DPRD Gianyar (12,50 persen suara parlemen) milik Gerindra, dan 2 kursi DPRD Gianyar (5,00 persen suara parlemen) milik PKPI.

Mahayastra menegaskan, pihaknya tidak mau PDIP kembali dikeroyok seperti pasangan AA Gde Agung Bharata-Putu Yudany Thema (Paket Bayu) di Pilkada Gianyar 2008 silam. Kala itu, Mereka dikeroyok parpol-parpol non PDIP di bawah motor Golkar, yang usung pasangan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace-Dewa Made Sutanaya (Paket AS). Pada akhirnya, Paket Bayu kalah dengan selisih suara amat tipis.

“Ini bukan masalah khawatir atau tidak khawatir. Karena fakta ada 16 kursi PDIP di DPRD Gianyar untuk modal tarung ke Pilkada 2018. Saya tidak ingin PDIP dikeroyok,” tandas politisi PDIP asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar ini.

Beberapa kalangan di Gianyar menilai, salah satu faktor kesulitan PDIP untuk gaet parpol-parpol lain dalam Pilkada 2018 karena mereka mungkinan usung Paket Aman, yang notabene kombinasi kader-kader. Gung mayun yang akan diusung jadi Cawabup Gianyar adalah kader PDIP asal Puri Agung Gianyar. Gung Mayun notabene merupakan adik kandung Bupati Gianyar saat ini, AA Gde Agung Bharata.

Terkait masalah ini, Mahayastra mengatakan Gung Mayun dipilih sebagai tandem di posisi Cawabup Giantar atas pelbagai pertimbangan. Pertama, Puri Agung Gianyar di mana Gung Mayun berasal, sudah jadi kandang Banteng sejak suami Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, Taufiq Kiemas, bertandang ke sana 2003.

Kedua, Gung Mayun yang kantongi KTA PDIP hampir 5 tahun silam, pernah jadi caleg kursi DPRD Bali Dapil Gianyat dalam Pileg 2014, namun gagal lolos. Ketiga, Gung Mayun adik kandung Bupati Agung Bharata, yang didukung 16 puri trah Dalem Manggis.

Sementara itu, Gung Mayun menegaskan dirinya sameton Puri Agung Gianyar tidak akan memboikot pasangan calon yang diusung PDIP, jika nanti Paket Aman gagal dapat rekomendasi dari DPP PDIP maju ke Pilkada Gianyar 2018. Menurut Gung Mayun, siapa pun yang diusung PDIP ke Pilkada, Puri Agung Gianyar pasti mendukungnya.

Ditanya soal tokoh Puri Anyar Saraswati, Kota Gianyar (bagian dari Puri Agung Gianyar), AA Gde Waisnawa Putra alias Gung Wes, yang mendaftar nyalon di KGB, menurut Gung Mayun, hal itu merupakan bagian dinamika politik. “Saya belum berani menanggapi itu terlalu dalam, karena kami juga belum memegang rekomendasi,” tegas Gung Mayun saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Minggu kemarin.

Di sisi lain, Ketua Tim Pilkada DPD Hanura Bali, Dewa Putu Gde Oka, mengatakan pihaknya masih konsentrasi menunggu haisl survei kandidat untuk Pilkada Gianyar 2018. Setelah ada hasil survei nanti, barulah Hanura akan lanjut komunikasi politik dengan partai lain untuk koalisi.

“Koalisi itu bukan paling utama. Karena bagaimana pun angkernya koalisi denagn tanda tangan pimpinan partai dan bukti niskala berupa banten pejati segala, toh koalisi masih bisa diingkari,” kilan Dewa Oka, Minggu kemarin. “Dengan siapa pun berkoalisi, target Hanura minimal sebagai pengusung di Pilkada.”

Paparan hampir senada disampaikan Korda Gianyar DPW NasDem Bali, I Wayan Suryawan. Dia mengatakan, sejak awal partainya lebih mengutamakan memilih figur yang akan diusung dibandingkan urusan koalisi. “Kami Partai NasDem pasti berkoalisi. Tapi, kami harus mensurvei dulu figur yang akan diusung,” katanya. “Untuk Pilkada Ganyar 2018, koalisinya nanti tergantung figur yang diusung,” lanjut mantan Ketua DPC PNBK Gianyar ini. *lsa

Komentar