Jokowi Tak Komentari Kritik PDIP
Alasannya, Internal Partai Politik
Jokowi juga berhasil menunjukkan harga diri bangsa Indonesia pada internasional, bahkan melawan tekanan yang merugikan kepentingan nasional
JAKARTA, NusaBali
Presiden Joko Widodo tidak bersedia mengomentari kritik terhadap pemerintah yang disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI Perjuangan karena memandang hal itu merupakan internal partai tersebut.
“Saya kira itu adalah internal partai. Jadi, internal PDI Perjuangan. Saya tidak akan mengomentari,” ujar Jokowi singkat usai menghadiri acara Inaugurasi Menuju Ansor Masa Depan di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (27/5).
Sebelumnya Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik dalam pembukaan Rakernas V PDI Perjuangan di Jakarta, Jumat (24/5). Dalam pidatonya, Megawati berbicara tentang berbagai hal mulai pemimpin otoriter populis, berbicara soal reformasi lahir untuk mewujudkan negara hukum demokratis, hingga revisi Undang-Undang Mahkamah Konstitusi dan Undang-Undang Penyiaran.
Mengenai revisi Undang-Undang MK, Megawati menyebut revisi undang-undang tersebut terkesan tiba-tiba dengan prosedur tidak benar. Dia juga menyinggung revisi Undang-Undang Penyiaran yang dinilai melanggar esensi produk jurnalisme investigasi.
Megawati juga menyinggung soal masalah hukum yang menjadi alat pembenar dari ambisi kekuasaan atau yang umum disebut para pakar dengan istilah autocratic legalism (legalisme otokratis).
Sementara Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Addin Jauharudin menilai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) adalah pahlawan Indonesia sentris karena telah melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur.
“Mohon izin Bapak Presiden jika boleh kami menilai. Bagi kami, Bapak adalah pahlawan Indonesia sentries,” kata Addin saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Inaugurasi Menuju Ansor Masa Depan di Istora Senayan, Jakarta, Senin.
Dalam kegiatan tersebut, Jokowi hadir bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, serta Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.
Di hadapan Jokowi, Addin mengatakan bahwa presiden ke-7 Republik Indonesia itu telah memperjuangkan pemerataan infrastruktur, meninggalkan disparitas harga antardaerah, dan menghadirkan negara di pelosok hingga daerah terluar. “Kini semua bisa merasakan kerja-kerja pemerintah dalam mengemban amanah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Addin Jauharudin yang baru dilantik sebagai Ketua Umum GP Ansor.
Selama masa kepemimpinan Jokowi, Addin menilai sudah lihat transformasi yang luar biasa dalam segala aspek kehidupan dari pembangunan infrastruktur yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Selain pembangunan fisik, menurut Addin, pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing juga telah dilakukan.
Kata Addin, Jokowi juga berhasil menunjukkan harga diri bangsa Indonesia pada internasional, bahkan melawan tekanan yang merugikan kepentingan nasional. “Beliau telah berhasil menunjukkan bahwa dengan ketekunan dan dedikasi, kita dapat menghadapi setiap rintangan bahkan mengelola tantangan menjadi peluang,” kata Addin. n ant
Komentar