PDIP Merapat ke Parpol Lain
Komunikasi Politik Jelang Pilkada Buleleng
SINGARAJA, NusaBali - Partai politik di Buleleng mulai saling intip untuk bersiap menghadapi Pilkada 2024. PDI Perjuangan (PDIP) walau mendominasi kursi di DPRD Buleleng tidak mau duduk diam melihat beberapa partai politik sudah merapatkan barisan.
Elite PDIP yang duduk di DPRD Buleleng maupun di pengurus DPC pun lakukan pendekatan ke beberapa partai politik untuk menjalin komunikasi jelang Pilkada Buleleng 2024.
Setelah melakukan komunikasi ke pimpinan daerah Partai Hanura, Gerindra, dan PKB, terbaru PDIP bersilaturahmi ke sekretariat DPD NasDem Buleleng, Senin (27/5). Kunjungan itu pun tidak ditampik merupakan komunikasi politik PDIP dengan partai-partai lain peraih kursi DPRD Buleleng. Sekretaris DPC PDIP Buleleng, Gede Supriatna ditemui di ruang kerjanya, Selasa (28/5) membenarkan sudah berkeliling ke beberapa partai.
Tujuannya tidak lain untuk menyatukan persepsi komitmen mewujudkan Pilkada Buleleng berjalan dengan baik. Saat ditanya soal pembahasan koalisi, Supriatna menyebut PDIP tidak mengenal koalisi atau oposisi. Namun lebih bijak disebut kerja sama. Dia pun menyebut dan memaklumi masing-masing partai memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Termasuk PDIP yang tidak bisa serta merta melakukan kerja sama tanpa ada arahan atau persetujuan dari DPP. “Tetapi kami di PDIP tetap disyaratkan melakukan komunikasi politik di tingkat wilayah. Soal keputusan dan kebijakan DPP partai yang menentukan,” terang Supriatna yang juga Ketua DPRD Buleleng ini.
Dia menekankan kunjungannya ke beberapa partai sejauh ini masih sebatas komunikasi politik. Namun kemungkinan untuk berkoalisi masih sangat memungkinkan, meskipun beberapa partai belum lama ini sudah menggelar rapat dan mendeklarasikan diri membentuk koalisi. Namun peluang PDIP untuk berkoalisi dengan partai lain disebut Supriatna masih cukup besar, karena seluruh partai saat ini masih menunggu kebijakan dari pimpinan pusatnya.
“Saat ini masih komunikasi tingkat daerah apakah ini bisa berlanjut atau disetujui DPP partai ini menurut mereka belum final,” papar politisi asal Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng ini. Menurutnya masing-masing partai politik memiliki cara sendiri dalam melakukan pendekatan dengan partai lain. Sebagai partai peraih kursi terbanyak di DPRD Buleleng dengan 18 kursi (40,00 persen) PDIP berkesempatan mengusung kader. Namun peluang berkoalisi dengan partai lain seperti saat Pilpres maupun di luar Pilpres masih terbuka lebar.
“Kalau kami di PDIP siap saja. Bukan masalah takut, tapi kami siap menghadapi semua skema politik di Pilkada yang akan datang. Entah head to head atau ada lebih dari 2 pasangan calon,” papar Supriatna.
Sementara itu Ketua DPD NasDem Buleleng, I Made Jayadi Asmara dihubungi terpisah membenarkan jika sempat dikunjungi jajaran PDIP Buleleng. Namun pertemuan di Sekretariat NasDem Buleleng itu hanya sebatas obrolan-obrolan santai. “Hanya bertamu biasa, ada pembicaraan ke sana (koalisi Pilkada) tapi sambil bercanda juga seperti ngobrol biasa di kantor (DPRD),” terang Jayadi.
Jayadi menyebut pergerakan politik sangat dinamis dan segala sesuatu masih sangat cair. Meskipun saat ini NasDem Buleleng mengarahkan koalisinya dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
“Segala sesuatunya masih sangat cair. Segala kemungkinan bisa saja terjadi seperti waktu Pilpres lalu ada perubahan poros tiba-tiba, karena politik itu sulit ditebak. Politik seni segala kemungkinan. Tetapi yang pasti NasDem Buleleng linier mengikuti arahan pimpinan DPW dan DPP di Jakarta,” tegas Jayadi. 7 k23
1
Komentar