nusabali

KPPN Ungkap Realisasi DAK Fisik Triwulan I di Bali Timur Nihil

  • www.nusabali.com-kppn-ungkap-realisasi-dak-fisik-triwulan-i-di-bali-timur-nihil

AMLAPURA, NusaBali - Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kementerian Keuangan Republik Indonesia Amlapura, I Gusti Bagus Eddy Praman Madurja, mengungkapkan, realisasi DAK (dana alokasi khusus) untuk fisik di tahun 2024, untuk triwulah I Januari-Maret 2024, nihil. Padahal sesuai perencanaan, mestinya telah tercapai 10 persen, dan menginjak triwulan II April-Juni mestinya tercapai 40 persen.

Gusti Bagus Eddy menyayangkan kenyataan itu, saat menggelar acara  pers realis capaian anggaran bersumber dari APBN, secara online di Kantor KPPN Jalan Cempaka Amlapura, Selasa (28/5). Kantor KPPN Amlapura yang mewilayahi Kabupaten Karangasem, Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Bangli, ketiga kabupaten itu kompak belum merealisasikan DAK fisik.

Sedangkan pagu DAK fisik untuk Karangasem Rp 66,44 miliar, Klungkung sebesar  Rp 36,52 miliar dan Bangli sebesar Rp 61,84 miliar. "Jadi serapan anggaran untuk belanja modal di tiga kabupaten itu, terbilang rendah," jelas alumnus pascasarjana jurusan Manajemen Keuangan Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur. 

Gusti Bagus Eddy yang sebelumnya sebagai Kepala KPPN Singaraja 2006-2007, Kepala KPPN Sibolga, Sumatera Utara 2007-2009, dan Kepala KPPN Bantaeng, Sulawesi Selatan 2013-2014 mengingatkan kepada 60 satuan kerja (satker) di tiga kabupaten itu, agar memanfaatkan DAK fisik sebaik-baiknya, sesuai tahapan. "Sebab batas kontrak 22 Juni 2024, jika sampai saat itu, belum juga memanfaatkan DAK fisik, maka anggaran hangus, yang rugi pemerintah di tiga kabupaten itu," jelas mantan Kepala KPPN Kupang 2019-2022, dan menjadi Kepala KPPN Amlapura sejak tahun 2022.

Sebenarnya APBN menganggarkan, 4 jenis belanja, belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan belanja bantuan sosial. Belanja modal itulah, yang belum terealisasi, khususnya DAK. Dari pantauan  NusaBali, secara online, rata-rata satker di tiga kabupaten beralasan belum merealisasi belanja modal, karena masih menunggu petunjuk teknis.

Khusus di Karangasem DAK senilai Rp 66,443 miliar itu, untuk membiayai 13 kegiatan, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Rp 255,4 juta, SD sebesar Rp 3,49 miliar, SMP sebesar Rp 2,55 miliar, Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Rp 9,98 miliar, penguatan sistem kesehatan Rp 14,27 miliar, jalan penguatan destinasi pariwisata Rp 7,22 miliar, jalan penguatan sentra produksi pangan Rp 9,565 miliar, irigasi Rp 5,56 miliar, penguatan pertanian Rp 4,2 miliar, kelautan dan perikanan Rp 3,924 miliar, lingkungan hidup Rp 865,5 juta, dan penguatan pariwisata Rp 4,52 miliar.

Di bagian lain, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Karangasem I Wayan Putu Laba Erawan mengakui, belum merealisasikan bantuan pusat senilai Rp 9,98 miliar. "Sudah proses tender, sudah ada pemenangnya, tetapi belum mulai kerja," jelas Laba Erawan. Laba Erawan menjanjikan sekitar pertengahan Juni 2024, mulai kerja, sementara masih melakukan penataan di lokasi proyek gedung berlantai II.7k16

Komentar