Pameran Foto di Taman Ayun Diserbu Pengunjung
Pameran foto dari Komunitas Fotografer Badung (KFB) turut memeriahkan Taman Ayun Barong Festival Regeneration Superstar 2017, yang secara resmi dibuka Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Sabtu (5/8) malam.
MANGUPURA, NusaBali
Para pengunjung Pura Taman Ayun pun tampak antusias menikmati hasil jepretan dari komunitas yang berdiri sejak tahun 2015 ini.
Sedikitnya ada 28 foto hasil karya fotografer lokal Bali yang dikemas sedemikian rupa. Walaupun pameran foto untuk mendukung Taman Ayun Barong Festival Regeneration Superstar 2017 yang untuk kali kedua diadakan, namun pengunjung tampak sangat antusias menyaksikan pameran tersebut. Pengunjung berdatangan, karena selain memamerkan foto, stan khusus yang telah dipersiapkan pihak panitia juga memamerkan aneka topeng barong.
Sekretaris Komunitas Fotografer Badung (KFB) I Gede Anik Candra Wartana, Minggu (6/8), menyatakan, pameran fotografi yang diselenggarakan ini semata-mata demi mendukung program-program pemerintah terutama dalam pelestarian budaya. “Pura Taman Ayun sudah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, begitu juga dengan barong, makanya kami dari kalangan generasi muda ingin ikut melestarikan seni dan budaya,” katanya. “Pameran kali ini kami menampilkan 28 foto. Semua dari 25 fotografer lokal Bali,” imbuhnya. Untuk foto yang dipamerkan berukuran 50 cm x 75 cm / 20RW.
Dikatakannya, foto-foto yang dipajang disesuaikan dengan pelaksanaan Taman Ayun Barong Festival Regeneratian Superstar. “Kami menyesuaikan dengan festival ini. Jadi foto yang kami tampilkan bertema barong, kehidupan penari barong dalam kesehariannya, pembuatan barong, sosial, budaya, tradisi, dan ritual,” tandasnya.
Antusiasme warga diakui oleh Wakil Bupati I Ketut Suiasa. Bahkan dikatakannya, jika para wisatawan ingin tahu dan mengenal barong yang sejati, maka disarankan datang ke Taman Ayun Barong Festival Regeneration Superstar. “Tolong nanti Bapak Kadis Kebudayaan untuk mengonsep tagline yang lebih pas. Karena promosi budaya membutuhkan tagline,” pintanya.
Wabup Suiasa pun berharap festival barong tersebut menjadi event permanen yang digelar rutin tiap tahun. Sebab event ini sangat positif sebagai salah satu upaya pelestarian budaya. “Kami Pemkab Badung sepakat bersama-sama mendukung event ini, karena melihat animo masyarakat yang sangat tinggi,” ujar pejabat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, tersebut. *asa
Para pengunjung Pura Taman Ayun pun tampak antusias menikmati hasil jepretan dari komunitas yang berdiri sejak tahun 2015 ini.
Sedikitnya ada 28 foto hasil karya fotografer lokal Bali yang dikemas sedemikian rupa. Walaupun pameran foto untuk mendukung Taman Ayun Barong Festival Regeneration Superstar 2017 yang untuk kali kedua diadakan, namun pengunjung tampak sangat antusias menyaksikan pameran tersebut. Pengunjung berdatangan, karena selain memamerkan foto, stan khusus yang telah dipersiapkan pihak panitia juga memamerkan aneka topeng barong.
Sekretaris Komunitas Fotografer Badung (KFB) I Gede Anik Candra Wartana, Minggu (6/8), menyatakan, pameran fotografi yang diselenggarakan ini semata-mata demi mendukung program-program pemerintah terutama dalam pelestarian budaya. “Pura Taman Ayun sudah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, begitu juga dengan barong, makanya kami dari kalangan generasi muda ingin ikut melestarikan seni dan budaya,” katanya. “Pameran kali ini kami menampilkan 28 foto. Semua dari 25 fotografer lokal Bali,” imbuhnya. Untuk foto yang dipamerkan berukuran 50 cm x 75 cm / 20RW.
Dikatakannya, foto-foto yang dipajang disesuaikan dengan pelaksanaan Taman Ayun Barong Festival Regeneratian Superstar. “Kami menyesuaikan dengan festival ini. Jadi foto yang kami tampilkan bertema barong, kehidupan penari barong dalam kesehariannya, pembuatan barong, sosial, budaya, tradisi, dan ritual,” tandasnya.
Antusiasme warga diakui oleh Wakil Bupati I Ketut Suiasa. Bahkan dikatakannya, jika para wisatawan ingin tahu dan mengenal barong yang sejati, maka disarankan datang ke Taman Ayun Barong Festival Regeneration Superstar. “Tolong nanti Bapak Kadis Kebudayaan untuk mengonsep tagline yang lebih pas. Karena promosi budaya membutuhkan tagline,” pintanya.
Wabup Suiasa pun berharap festival barong tersebut menjadi event permanen yang digelar rutin tiap tahun. Sebab event ini sangat positif sebagai salah satu upaya pelestarian budaya. “Kami Pemkab Badung sepakat bersama-sama mendukung event ini, karena melihat animo masyarakat yang sangat tinggi,” ujar pejabat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, tersebut. *asa
Komentar