Hilang Sepekan, Dadong Padit Ditemukan Meninggal
BPBD Gianyar
Desa Taro
Dadong Padit
Babinsa Taro
Sertu I Gusti Putu Arbajaya
Bhabinkamtibmas Taro
Bripka I Made Wartu
GIANYAR, NusaBali - Pencarian lansia, Ni Ketut Padit, 90, membuahkan hasil tepat sepekan setelah dinyatakan hilang misterius. Namun Dadong Padit ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Rabu (29/5) siang. Jasadnya ditemukan di tepi jurang, tak jauh dari tegalan milik Bendesa Puakan I Wayan Supawan. Lokasinya di ujung utara wilayah Banjar Puakan, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Gianyar.
Informasi di lapangan, pencarian Dadong Padit di hari ketujuh mulai dilakukan pukul 11.30 Wita oleh ratusan masyarakat setempat. Pencarian melibatkan tim relawan beserta tim gabungan TNI dan Polri. Masyarakat melaksanakan penyisiran dari ujung utara Banjar Puakan menuju ke arah selatan.
Setibanya di ujung timur tegalan berupa tebing milik Bendesa Puakan I Wayan Supawan, tim menemukan handuk yang biasanya dipakai korban sebagai ikat kepala (tengkuluk). Setelah menemukan tengkuluk, masyarakat melihat jejak kaki seseorang turun ke tebing. Masyarakat mengikuti jejak kaki tersebut.
Sekitar pukul 13.00 Wita, masyarakat menemukan sosok tubuh manusia tergeletak. Setelah dipastikan, jasad tersebut adalah Dadong Padit. “Korban Ni Ketut Pandit ditemukan di tepi jurang tegalan kaja kangin sudah tergeletak dengan posisi tengadah menghadap ke selatan dan jasad korban sudah dalam keadaan membusuk," ungkap Babinsa Taro Sertu I Gusti Putu Arbajaya dan Bhabinkamtibmas Taro Bripka I Made Wartu yang turut melakukan pencarian.
Atas temuan itu, selanjutnya tim menghubungi BPBD Gianyar dan PMI Kabupaten Gianyar untuk melakukan evakuasi. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban diperkirakan meninggal karena terpeleset saat mencari sayur di tepi jurang. Pihak keluarga sudah menerima dengan penuh keikhlasan atas kematian korban.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gianyar Ida Bagus Putu Suamba mengatakan laporan penemuan mayat diterima pukul 13.11 Wita. “Kami mengerahkan anggota TRC BPBD Gianyar beserta armada dan perlengkapan ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi jenazah," jelasnya. Medan yang cukup terjal membuat upaya evakuasi berlangsung cukup sengit. Seutas tali diikat pada batang pohon sebagai pegangan masyarakat saat mengangkat jasad korban yang sudah dimasukkan ke kantong jenazah. "Pukul 16.00 WIta, jenazah sudah dapat dievakuasi," jelas Suamba.
Seperti diberitakan sebelumnya, lansia Dadong Padit menghilang misterius sejak Rabu (22/5). Menurut keterangan keluarga, korban sempat dilihat terakhir melintas di Jalan Raya Puakan. Dalam kesehariannya, korban biasa beraktivitas mencari sayur mayur di tegalan miliknya. Sore hari korban biasanya pulang ke rumah. Namun saat itu sampai pukul 19.30 Wita, korban belum juga pulang sehingga pihak keluarga melapor kepada prajuru adat, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa melakukan pencarian korban melibatkan seluruh warga Banjar Puakan. Pencarian korban juga sampai menerjunkan anjing pelacak peliharaan warga setempat. 7 nvi
1
Komentar