SMAN 1 Singaraja Rutin Loloskan Siswa Raih Beasiswa Kuliah di Luar Negeri
SMAN 1 Singaraja
Kepala SMAN 1 Singaraja Ni Made Sri Astiti
Loloskan Siswa Raih Beasiswa Kuliah di Luar Negeri
SINGARAJA, NusaBali - Sebanyak 6 orang siswa SMAN Singaraja telah sukses mendapatkan beasiswa penuh kuliah di luar negeri. Mereka berkesempatan melanjutkan pendidikan di universitas ternama di dunia melalui program Beasiswa Indonesia Maju (BIM) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Program BIM diluncurkan pertama kali di tahun 2022. Namun proses seleksinya sudah dimulai setahun sebelumnya. Seleksi BIM yang dibuka rutin setiap tahun tidak pernah dilewatkan siswa SMAN 1 Singaraja. Sejak angkatan pertama siswa SMAN 1 Singaraja mampu bersaing dengan ribuan siswa di Indonesia untuk memperebutkan kuota BIM yang terbatas.
Pada angkatan pertama tahun 2022, SMAN 1 Singaraja berhasil mengantarkan dua orang siswanya tembus BIM. Satu orang di jalur afirmasi berkuliah di China sedangkan di jalur reguler satu orang siswa lolos BIM dan kini menempuh perkuliahan di Toronto Canada.
Lalu pada angkatan ke 2 tahun 2023, dua orang siswa SMAN 1 Singaraja juga lolos BIM afirmasi dan sudah berkuliah di Australia. Begitu pula pada angkatan ketiga tahun 2024 dua orang siswa SMAN 1 Singaraja sudah berangkat untuk melanjutkan kuliah di Amerika dan Belanda. Selain itu tahun ini juga telah lolos seleksi BIM satu orang siswa SMAN 1 Singaraja untuk angkatan keempat dan diberangkatkan tahun depan.
Kepala SMAN 1 Singaraja Ni Made Sri Astiti, Kamis (30/5) kemarin menjelaskan, proses dan tahapan seleksi program BIM ini sangat ketat dan panjang. Biasanya siswa mulai mengikuti seleksi saat duduk di kelas XI. “Tesnya banyak sekali mulai dari tes tulis, tes wawancara, ada projek juga, setelah lolos itu mereka akan menjalani karantina, kalau jalur afirmasi 1,5 tahun, yang jalur reguler 1 tahun,” kata Sri Astiti.
Karantina dengan waktu yang cukup panjang ini merupakan tahapan persiapan mereka sebelum mengikuti perkuliahan di luar negeri. Mereka akan digembleng dan dibekali penuh tambahan sejumlah mata pelajaran dengan jadwal yang sangat padat. Sehingga saat diberangkatkan ke luar negeri, mereka benar-benar siap secara pengetahuan dan mental.
“Kami di sekolah memfasilitasi apa yang diperlukan anak-anak terutama administrasi pendukung. Selain juga kelonggaran dalam penilaian dan kehadiran di sekolah. Karena mereka di sana juga mendapatkan pembelajaran yang jauh lebih padat dari di sekolah. Ujian sekolah pun, kita yang mengikuti waktu luang mereka,” imbuh Sri Astiti.
Selama disekolahkan negara, mereka akan mendapatkan beasiswa penuh di universitas yang dipilihnya. Termasuk biaya hidup di negara tersebut. Hal ini menurut Astiti merupakan loncatan yang besar untuk pengembangan SDM generasi muda. Sehingga pihak sekolah terus mendukung dan memfasilitasi anak didiknya untuk mengikuti program-program seperti ini.
“Tentu kami berterima kasih kepada Kemendikbud Ristek yang telah menggelar program BIM ini untuk meningkatkan kualitas SDM generasi muda kita. Kami juga berbangga dari kuota terbatas SMAN 1 Singaraja selalu ada saja yang lolos,” papar dia.
Sri Astiti mengaku tetap dorong anak didiknya mengikuti program BIM. Siswa yang sudah berhasil hadirkan di sekolah untuk memberi motivasi adik-adik kelasnya saat mereka pulang libur panjang.7 k23
Komentar