Paket Pelatihan di BLK Turun Drastis
AMLAPURA, NusaBali - UPTD BLK (Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Latihan Kerja) Karangasem, hanya dapat 5 paket pelatihan untuk gelombang II. Hal itu mengalami penurunan secara drastis dibandingkan gelombang I dengan 19 paket dengan biaya dari APBN.
"Saya sendiri tidak tahu, kenapa di gelombang II hanya dapat 5 paket, padahal pesertanya antusias ingin ikut pelatihan, sebagai calon tenaga kerja," jelas Kepala UPTD BLK I Komang Eli Kusuma, di ruang kerjanya, Jalan Ahmad Yani Amlapura, Kamis (30/5).
Kelima paket pelatihan itu katanya: administrasi perkantoran, komputer, AC, menjahit dan house keeping.
Gelombang I, yang pelatihannya Februari-April 2024, mendapatkan 19 paket pelatihan tiap paket merekrut 16 orang. Dari 19 paket itu, hanya paket tata rias saja berbiaya APBD Karangasem 2024, selebihnya biayanya dari APBN, tiap paket biayanya Rp 50 juta, kegiatan itu di bawah naungan BLK (Balai Latihan Kerja) Kabupaten Lombok Timur, NTB.
Paket komputer misalnya, menyediakan sarana 4 komputer telah dinyatakan standar, dari kebutuhan 16 komputer, dengan instruktur I Putu Herry Partadi.
Paket menjahit dengan instruktur Hadwitya Handayani Kusumastuti, nantinya pelatihannya selama 260 jam, selama 33 kali pertemuan. "Pelatihan gelombang II mulai 18 Juni, waktu pelatihannya berbeda-beda, kali ini masih tahapan merekrut peserta," ujar I Komang Eli.
Nanti kata I Komang Eli di akhir pelatihan, langsung pesertanya mengikuti ujian pelatihan dan uji kompetensi, sehingga mendapatkan dua sertifikat, sertifikat lulus pelatihan dan sertifikat lulus uji kompetensi. Artinya peserta yang telah lulus uji kompetensi dinyatakan terampil memiliki kemampuan, sesuai bidangnya masing-masing.
I Komang Eli berharap ada jatah paket pelatihan untuk gelombang III, sehingga semakin banyak warga masyarakat mendapatkan pelatihan sebagai calon tenaga kerja, atau nantinya bisa mandiri.
Khusus untuk gelombang II, disayangkan tidak ada paket tata rias. Padahal paket itu sangat diminati masyarakat. Sebab, masyarakat belakangan ini cenderung memanfaatkan jasa tata rias kaitan menggelar upacara pernikahan, potong gigi, merias penari, wisuda dan sebagainya.
Paket tata rias, selama ini mengandalkan instruktur Ni Wayan Pariasi pelatihannya 240 jam atau hanya 20 kali pertemuan.
Instruktur pelatihan roti kue Sugiatna juga menyayangkan di gelombang II tidak ada paket roti kue. "Padahal peminatnya banyak, pertemuannya hanya 18 kali" katanya.7k16
1
Komentar