Megawati Kukuhkan ‘Jaket Bung Karno
Sapa Kader dan Masyarakat di Kantor DPC PDIP Ende, NTT
Megawati Soekarnoputri
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila
Jaket Bung Karno
Rumah Pengasingan Bung Karno
Jalan Perwira, Ende Utara
JAKARTA, NusaBali - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengukuhkan pengurus Jaringan Kota-Kabupaten Tapak Sejarah Bung Karno (Jaket Bung Karno) masa bakti 2024–2029.
Dalam keterangan tertulisnya, pengukuhan dilakukan saat Megawati berada di Rumah Pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira, Ende Utara, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (31/5/2024).
“Saya akan membacakan pengukuhan pengurus Jaringan Kota-Kabupaten Tapak Sejarah Bung Karno atau disingkat Jaket Bung Karno,” kata Megawati di Rumah Pengasingan Bung Karno, Ende, NTT, Jumat. Megawati beserta rombongan tiba di Rumah Pengasingan Bung Karno sekira pukul 16.30 Wita.
Diketahui, rumah itu menjadi tempat Bung Karno diasingkan pemerintah kolonial Belanda dari 14 Januari 1934 sampai 18 Oktober 1938.
Presiden kelima RI itu, berharap para pengurus Jaket Bung Karno bisa melaksanakan tugas dan deklarasi dengan tanggung jawab.
“Saya percaya bahwa saudara-saudara akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan cita-cita Bung Karno dengan penuh rasa dan tanggung jawab. Semoga, Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan petunjuk dan bimbingannya kepada kita semua,” kata Megawati.
Diketahui, Jaket Bung Karno sebelumnya sudah membuat musyawarah yang menghasilkan Deklarasi Istana Gebang Blitar.
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri menyapa ratusan kadernya yang berkumpul di Kantor DPC PDIP Kabupaten Ende di Jalan Eltari, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (1/6/2024). -IST
Deklarasi Istana Gebang Blitar adalah pernyataan sikap para pejabat di beberapa daerah untuk merawat peninggalan Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno. Beberapa tokoh yang menandatangani deklarasi ialah Walikota Blitar Santoso, Walikota Surabaya Eri Cahyadi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende Maltidis Mensi Tiwe, hingga mantan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.
Kemudian Kepala Dispar Kota Bengkulu Amrullah, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Bukittinggi El Qadri, Wakil Walikota Surakarta Teguh Prakosa, Kepala Disbudpar Tulungagung Bambang Hermawan, dan Kepala Disparbud Kabupaten Kediri Yuli Marwantoko.
Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar Izul Marom, Kepala Disdikbud Jombang Senen, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang Nurfitri, Kasatpol PP Kota Bogor Agustiansyah, dan Plt Kepala Bakesbangpol Kota Mojokerto Soegeng Rijadi Prajitno.
Deklarasi Istana Gebang Blitar berisi lima poin.
Pertama, melaksanakan inventarisasi dan menggali semua situs yang terkait dengan Tapak Sejarah Bung Karno sejak lahir sampai perjuangan kemerdekaan dari penjajahan yang ada di wilayah masing-masing, serta menetapkan secara hukum situs yang terkait dengan Tapak Sejarah Bung Karno dan melindungi dari kerusakan dan perusakan.
Kedua, memperkuat lembaga dan sumber daya manusia yang bertugas untuk memelihara dan melestarikan Tapak Sejarah Bung Karno.
Ketiga, mengembangkan kerja sama dengan masyarakat, lembaga terkait, dan dunia usaha untuk memperkuat upaya pelestarian Situs Tapak Sejarah Bung Karno.
Keempat, mengembangkan pengelolaan dan pemanfaatan Situs Tapak Sejarah Bung Karno menjadi bagian pendidikan karakter serta mensosialisasikan kepada seluruh unsur masyarakat.
Kelima, mengembangkan kerja sama dengan kota atau kabupaten, terutama anggota Jaringan Kota-Kabupaten Tapak Sejarah Bung Karno dalam pembinaan dan mengimplementasikan gagasan Trisakti Bung Karno dengan kegiatan-kegiatan yang relevan.
Antara lain dengan peningkatan wawasan kebangsaan (nasionalisme dan patriotisme), peningkatan ekonomi dan UMKM, pelestarian seni budaya dan adat istiadat dari seluruh nusantara.
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto terlihat berada di dekat Megawati saat berada di Ende. Hasto mengaku, sempat diceritakan beberapa hal selama mendampingi Megawati di area dalam Rumah Pengasingan Bung Karno. Misalnya, soal keberadaan naskah Tonil yang menjadi karya Bung Karno untuk menunjukkan seni sandiwara selama diasingkan di Ende.
Hasto menyebut, Megawati bercerita singkat soal naskah Tonil berjudul Dokter Setan yang menyinggung upaya Belanda untuk terus mematikan Indonesia. “Dalam sandiwara itu disusun Dokter Setan dan yang diceritakan Ibu kepada saya bagaimana Indonesia dicoba dimatikan Belanda, tetapi punya jiwa yang hidup. Itu yang digelorakan Bung Karno di Ende,” kata Hasto.
Selain Hasto, Megawati juga didampingi Menteri PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Bintang Puspayoga, serta Ketua DPP PDIP bidang Kehormatan Komarudin Watubun. Hadir pula Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Herman Hery dan Andreas Pareira, serta Anggota DPR RI terpilih 2024 Samuel Wattimena.
Terlihat juga, pasangan Capres dan Cawapres pada Pilpres 2024, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md menyambut kedatangan Megawati bersama rombongan. Lalu, Ketua DPD PDIP NTT Emi Nomleni, Ketua DPC PDIP Kabupaten Ende Fransiskus Taso, serta perwakilan kader PDIP lainnya.
Sementara itu, pada Sabtu (1/6/2024), Megawati menyempatkan diri menyapa ratusan kader partainya yang berkumpul di Kantor DPC PDIP Kabupaten Ende di Jalan Eltari, Ende, Nusa Tenggara Timur.
Kunjungan Megawati sembari menyapa kader PDIP di Kantor DPC PDIP Kabupatan Ende ini sekaligus menegaskan kondisi putri Bung Karno ini masih dalam keadaan sehat.
Megawati sempat dikabarkan dalam kondisi kurang sehat dan berhalangan hadir pada upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila, Kabupaten Ende, Sabtu pagi.
Megawati kemudian memilih untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan melalui Bandara H Hasan Aroeboesman.
Sementara suasana Kantor DPC PDIP Kabupaten Ende, seusai upacara Hari Lahir Pancasila, tampak ramai dengan kader yang berkumpul.
Sekitar pukul 13.10 Wita, salah seorang pengurus menginformasikan jika Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri beserta rombongan akan berkunjung dan menyapa para kader.
“Ibu Mega sedang perjalanan ke sini,” ucap salah satu pengurus PDIP.
Begitu antusiasnya para kader, mereka pun keluar gedung DPC PDIP Ende untuk menunggu Megawati di pinggir jalan raya.
Mereka langsung menyiapkan ponsel untuk mengabadikan momen perjumpaan dengan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu.
Tak berselang lama, iring-iringan kendaraan yang membawa Megawati dan rombongan pun mulai mendekati Kantor DPC PDIP Kabupaten Ende. Kader partai berlambang banteng moncong putih itu pun tampak gembira dan siap menyambut kedatangan Megawati.
Usai menyapa para kadernya, Megawati beserta rombongan kemudian bertolak menuju Bandara H Hasan Aroeboesman untuk meninggalkan Kabupaten Ende. 7 k22
Komentar