Menangkap Bebek di Lumpur Songsong HUT RI di Selat
Lomba menangkap bebek di lumpur songsong HUT ke-72 Republik Indonesia, berlangsung di lumpur tengah sawah milik I Komang Sujana di Banjar Selat Kelod, Desa/Kecamatan Selat, Karangasem, Sabtu (5/8).
AMLAPURA, NusaBali
Lomba diikuti delapan desa yang terbagi dalam kelompok putra dan putrid. Tiap kelompok memperebutkan lima ekor bebek. Ketua Panitia yang juga Sekretaris Camat Selat Ni Made Laba Dwikarini melepas bebek menandai dimulainya lomba. Bagi peserta yang berhasil menangkap bebek, bebek itu langsung bisa diambil sebagai hadiah.
Delapan desa yang ikut ambil bagian, Duda Timur, Duda, Duda Utara, Selat, Amerta Bhuana, Peringsari, Sebudi, dan Muncan. Juga diikuti staf Kantor Camat Selat dan Puskesmas Selat.
Kelompok putra yang pertama berlomba. Lima ekor bebek dilepas ke dalam sawah berlumpur, selanjutnya panitia memutarkan musik. Sebelum menangkap bebek, peserta wajib bergoyang selama musik diperdengarkan. Begitu musik mati, peserta langsung berhamburan mengejar bebek hingga kelima bebek berhasil tertangkap. Disusul peserta putri dengan ketentuan yang sama.
Tampak yang berhasil menangkap bebek, Kepala Puskesmas Selat Ni Made Dwinda Hari, staf Puskesmas Selat I Komang Karya, staf Camat Selat I Nyoman Surata, dan yang lain-lainnya. Total yang diperebutkan 10 bebek.
“Inilah semangat perjuangan masa kini. Kalau para pahlawan melakukan gerilya mempertahankan kemerdekaan, kini mengisi kemerdekaan dengan berjuang di lumpur menangkap bebek,” kata Laba Dwikarini.
Kepala Puskesmas Selat Ni Made Dwinda Hari merasa bangga berhasil menangkap seekor bebek. “Nilai bebek ini jauh melebihi harganya. Sebab, saya mendapatkan dengan cara berjuang di lumpur, bersaing dengan peserta lain,” ujarnya. Bebek hasil lomba itu, menurut Dwinda Hari, akan dipeliharanya sebagai kenang-kenangan merayakan HUT ke-72 RI.
Beragam lomba juga digelar Kantor Camat Selat, di antaranya: nyuun sokasi berisi buah salak berlangsung di Lapangan Umum Selat, tarik tambang, dan lomba gerak jalan tingkat SMP dimulai Senin (7/8) start di Objek Wisata Bukit Putung, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat dan finish di Lapangan Umum Selat. *k16
Delapan desa yang ikut ambil bagian, Duda Timur, Duda, Duda Utara, Selat, Amerta Bhuana, Peringsari, Sebudi, dan Muncan. Juga diikuti staf Kantor Camat Selat dan Puskesmas Selat.
Kelompok putra yang pertama berlomba. Lima ekor bebek dilepas ke dalam sawah berlumpur, selanjutnya panitia memutarkan musik. Sebelum menangkap bebek, peserta wajib bergoyang selama musik diperdengarkan. Begitu musik mati, peserta langsung berhamburan mengejar bebek hingga kelima bebek berhasil tertangkap. Disusul peserta putri dengan ketentuan yang sama.
Tampak yang berhasil menangkap bebek, Kepala Puskesmas Selat Ni Made Dwinda Hari, staf Puskesmas Selat I Komang Karya, staf Camat Selat I Nyoman Surata, dan yang lain-lainnya. Total yang diperebutkan 10 bebek.
“Inilah semangat perjuangan masa kini. Kalau para pahlawan melakukan gerilya mempertahankan kemerdekaan, kini mengisi kemerdekaan dengan berjuang di lumpur menangkap bebek,” kata Laba Dwikarini.
Kepala Puskesmas Selat Ni Made Dwinda Hari merasa bangga berhasil menangkap seekor bebek. “Nilai bebek ini jauh melebihi harganya. Sebab, saya mendapatkan dengan cara berjuang di lumpur, bersaing dengan peserta lain,” ujarnya. Bebek hasil lomba itu, menurut Dwinda Hari, akan dipeliharanya sebagai kenang-kenangan merayakan HUT ke-72 RI.
Beragam lomba juga digelar Kantor Camat Selat, di antaranya: nyuun sokasi berisi buah salak berlangsung di Lapangan Umum Selat, tarik tambang, dan lomba gerak jalan tingkat SMP dimulai Senin (7/8) start di Objek Wisata Bukit Putung, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat dan finish di Lapangan Umum Selat. *k16
Komentar