Panas! Sugawa Korry Sebut Demer Keliru
KIM di Pusat dan Daerah Berlanjut di Pilkada
DENPASAR, NusaBali - Perseteruan Ketua DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry dan Ketua Korwil Pemenangan Pemilu Wilayah Bali, NTB, NTT DPP Partai Golkar Gede Sumarjaya Linggih alias Demer soal kelanjutan Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilkada 2024 kian memanas.
Sugawa Korry menyebut pernyataan Demer bahwa KIM tidak linier ke daerah-daerah untuk Pilkada Serentak 2024 mendatang adalah pernyataan keliru.
“Menurut saya keliru Pak Demer mengatakan belum ada pembicaraan terkait koalisi dengan KIM. Untuk di Bali sendiri sudah disepakati bahwa KIM ditindaklanjuti dengan anggota koalisi Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, PSI, PAN, Gelora, PBB, Prima ditambah NasDem dan PKB,” beber Sugawa Korry dalam keterangan tertulis, Senin (3/6) pagi.
Kata Sugawa Korry, KIM dibentuk dari pusat sampai dengan provinsi dan tingkat kabupaten/kota dalam rangka mendukung dan memenangkan Capres-Cawapres Prabowo-Gibran termasuk di Bali. “Bukan itu saja, KIM juga selanjutnya mengawal dan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran di seluruh Indonesia, termasuk mengawal pemenangan Pilkada Serentak di seluruh Indonesia termasuk Bali. Hal ini sangat sejalan dengan arahan langsung Ketua Umum DPP Golkar, Pak Airlangga Hartarto pada 6 April 2024 lalu,” ujar Sugawa Korry.
“Arahan beliau (Airlangga, red) tegas bahwa di dalam memenangkan paslon di Pilkada hendaknya Golkar menggalang koalisi dengan prioritas dengan KIM dan sesuai dengan dinamika di daerah (diizinkan menyesuaikan dengan dinamika di daerah, red),” imbuh politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.
Saat ini lanjut Sugawa Korry, KIM sudah dilanjutkan ke kabupaten/kota sesuai arahan Ketua Umum Airlangga Hartarto. Karena mengacu dengan kesepakatan KIM di provinsi yang sifatnya linier dengan pusat. “Dengan terwujudnya KIM ditambah dengan NasDem dan PKB meningkatkan semangat dan motivasi partai di level kabupaten/kota untuk membentuk koalisi dan semuanya dibahas secara tuntas dalam pengurus Partai Golkar yang dihadiri Ketua, Sekretaris, Wakil Ketua pada 31 Mei 2024. Ini sekaligus akan menutup keinginan pihak-pihak tertentu mewujudkan pertarungan kotak kosong di Pilkada Serentak 2024,” tandas Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Sementara Demer sendiri mengatakan KIM tidak linier di Pilkada 2024, karena kemungkinan saja KIM bisa bergabung dengan PDI Perjuangan (PDIP) dalam mengusung paslon. “Nah, Bagaimana ini? Apakah saya mungkin kurang paham politik? Mungkin ini perlu dijawab para doktor. Kalau KIM berkoalisi dengan PDIP di Bali, ya sama saja akan ada tarung dengan kotak kosong, kecuali di Kabupaten Badung karena Golkar bisa mengusung paslon secara mandiri,” ujar politisi senior Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini dalam pesan WhatsApp (WA) kepada NusaBali, Senin siang.
Demer menegaskan, untuk Pilkada Serentak 2024, target Partai Golkar adalah menang. Kata Demer, hal ini sesuai dengan arahan Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP Golkar, Ahmad Doli Kurnia kepada Ketua DPD I dan Ketua DPD II di Denpasar beberapa waktu lalu. Dalam pengarahan di Kantor DPD I Golkar Bali itu, ditegaskan Ahmad Doli bahwa untuk koalisi Pilkada, Golkar wajib berkoalisi dengan partai politik mana saja yang berpotensi bisa memenangkan Pilkada 2024. “Jadi koalisi dengan partai mana saja boleh termasuk dengan PDIP. Saran dan arahan Pak Doli, Partai Golkar berkoalisi itu mengikuti peta politik dan dinamika di masing-masing daerah. Artinya tidak harus sama kayak koalisi di Pilpres 2024,” ujar Demer diwawancarai, Senin sore. 7 nat
Komentar