nusabali

Perbaikan Daerah Irigasi Difokuskan di 3 Titik

  • www.nusabali.com-perbaikan-daerah-irigasi-difokuskan-di-3-titik

SINGARAJA, NusaBali - Sebanyak tiga Daerah Irigasi (DI) di Buleleng tahun ini mendapat prioritas perbaikan.

Seluruh anggaran perbaikan fisik kerusakan irigasi tersebut sepenuhnya menggunakan APBN. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI menyiapkan anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk rehabilitasi jaringan irigasi sepanjang 1,5 kilometer. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng, I Putu Adiptha Eka Putra mengatakan, tiga DI  yang menjadi target sasaran program, memang mengalami kerusakan cukup parah. Kerusakan dipicu karena usia fisik irigasi yang sudah tua maupun dampak bencana alam. Ketiga jaringan irigasi tersebut yakni DI Banyupoh di Kecamatan Gerokgak, DI Ambengan Banjar di Kecamatan Banjar dan DI angis di Kecamatan Sawan.

"Program rehabilitasi jaringan irigasi ini salah satu upaya pemerintah meningkatkan efektivitas dan efisiensi irigasi dalam pertanian. Dengan optimalisasi ini akan mendukung peningkatan produksi pertanian yang sejalan dengan program ketahanan pangan pemerintah, " terang Adiptha. 

Sejauh ini program rehabilitasi jaringan irigasi sudah dalam tahap tender. Diharapkan bulan ini sudah ada pemenang tender. Sehingga proyek perbaikan dapat segera dilaksanakan. Seluruh program rehabilitasi ditargetkan tuntas pada akhir tahun ini. Adiptha menyebut rehabilitasi jaringan irigasi primer di Buleleng memamg banyak yang mengalami kerusakan. Hal ini membuat air tidak dapat mengalir maksimal ke lahan pertanian. 

Selain di tiga titik yang mendapatkan penanganan tahun ini, masih menyisakan jaringan irigasi rusak di DI Gerokgak, DI Seririt dan DI Kubutambahan. Adiptha menyebut perbaikan akan dilakukan bertahap dengan pengusulan ke Kementerian PUPR di tahun mendatang.

 "Pemenuhan sarana prasarana pendukung pertanian ini penting mendapat perhatian. Terlebih Buleleng saat ini telah menetapkan 6.300 hektare sawah masuk dalam kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang patut dilindungi dan dilestarikan untuk ketahanan pangan, ' imbuhnya.7 k23

Komentar