Ikan Krutasea dan Moluska Dominasi Ekspor Bali
Dibandingkan dengan Maret 2024, 9 komoditas mengalami penurunan
DENPASAR, NusaBali
Ikan, krustaea, dan moluska merupakan komoditas dominan yang diekspor Bali, yang tercatat sebesar 10.847.952 dollar AS (Rp 174,9 miliar) dengan share sebesar 22,76 persen dari total ekspor pada bulan April 2024, sebesar 47.666.834 dollar AS (Rp 771,1 miliar).
Setelah ikan krustasea dan moluska, komoditas ekspor Bali lainnya sebanyak 9 komoditas lagi, adalah pakaian dan aksesori yang bukan rajutan. Logam mulia dan perhiasan atau permata. Kemudian kayu dan barang dari kayu. Perabotan, lampu dan alat penerangan. Berikutnya kertas, karton dan barang dari kertas dan karton. Disusul barang anyaman. Barang dari batu, semen, asbes atau mika. Komoditas ke -10; Plastik dan barang dari plastik.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Endang Retno Sri Subiyandani menyampaikan Senin (3/6).
Dibandingkan dengan bulan Maret 2024, dari sepuluh komoditas utama ekspor, sembilan komoditas mengalami penurunan.
“Dengan penurunan terdalam tercatat pada ekspor produk Plastik dan Barang dari Plastik,” ungkap Endang Retno.
Ekspor komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar 33,72 persen, dengan penurunan utama ke Amerika Serikat.
Sementara jika dibandingkan dengan capaian bulan April 2023 (y-on-y), nilai ekspor enam komoditas utama tercatat naik, dengan kenaikan tertinggi tercatat pada ekspor produk Plastik dan Barang dari Plastik sebesar 44,65 persen.
Dari sepuluh negara tujuan utama ekspor barang Provinsi Bali pada bulan April 2024, secara month to month (m-to-m) sembilan negara tujuan utama ekspor tercatat menunjukkan penurunan.
“Penurunan terdalam tercatat pada tujuan Jepang yaitu sebesar 39,89 persen, yang didominasi turunnya nilai ekspor produk Logam mulia dan perhiasan/permata,” jelasnya.
Setelah Jepang, penurunan ekspor adalah dengan tujuan Amerika Serikat, Prancis, Jepang, Belanda, Tiongkok, Jerman, Kanada dan Spanyol. Dari 10 negara tujuan, ekspor Bali ke Singapura yang mengalami peningkatan yakni 9.76 persen.
“Kinerja ekspor Provinsi Bali pada bulan April 2024 tercatat berada di bawah capaian bulan Maret 2024 tetapi di atas capaian bulan April 2023,” jelasnya.
Nilai ekspor Bali pada bulan April 2024 tercatat sebesar 47.666.834 dollar AS, turun sebesar 13,84 persen dibandingkan nilai ekspor bulan Maret 2024 yang tercatat sebesar 55.325.701 dollar AS.
Endang Retno mengatakan secara year on year (y-on-y), nilai ekspor Bali pada bulan April2024 tercatat lebih tinggi dibandingkan bulan April 2023 atau naik sebesar 8,72 persen.
Sementara nilai ekspor kumulatif pada periode Januari-April 2024 tercatat sebesar 218.201.999 dollar AS, mengalami peningkatan sebesar 16,51 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Endang Retno juga menyampaikan pada bulan April 2024, Bali kembali menyumbang surplus pada neraca perdagangan Nasional, dengan nilai sebesar 35.197.009 dollar AS.
“Jika dibandingkan dengan posisi bulan Maret 2024 (m-to-m) yang tercatat surplus 44.517.143 dollar AS,” terangnya.
Sumbangan surplus neraca perdagangan Provinsi Bali pada bulan April 2024 tercatat turun sebesar 9.320.134 dollar AS.
Apabila dibandingkan dengan sumbangan neraca perdagangan di bulan April 2023 (y-on-y) yang sebesar 33.846.866 dollar AS, surplus neraca perdagangan Provinsi Bali bulan April 2024 tercatat lebih tinggi. K17.
1
Komentar