nusabali

Atasi Kelangkaan, Penyaluran Gas Melon Ditambah

Polda Atensi Info Dugaan Pengoplosan Gas di Medsos

  • www.nusabali.com-atasi-kelangkaan-penyaluran-gas-melon-ditambah

DENPASAR, NusaBali - Menyikapi kelangkaan elpiji 3 kg dalam beberapa hari terakhir yang banyak dikeluhkan masyarakat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengambil langkah proaktif dan mengkoordinasikan persoalan ini dengan pihak Pertamina dan Hiswanamigas.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Setiawan dalam keterangan persnya di Denpasar, Rabu (5/6) menyampaikan tidak ada pengurangan kuota elpiji 3 kg untuk wilayah Bali pada tahun 2024. Hanya saja tahun ini ada penambahan jumlah pangkalan dari 3.500 di tahun 2023 menjadi 4.400 pada tahun 2024. “Karena jumlah pangkalan bertambah, maka jatah yang diterima setiap pangkalan berkurang,” jelasnya. 

Selain itu, terhitung mulai tanggal 1 Juni 2024, pemerintah mulai memberlakukan pembelian elpiji 3 kg dengan syarat NIK. Regulasi ini merupakan mekanisme yang ditempuh pemerintah untuk pengendalian dan pendataan sehingga barang bersubsidi tepat sasaran. Seiring dengan pemberlakuan regulasi pembelian, tim gabungan Pemprov dan Pemerintah Kabupaten/Kota secara intens turun melakukan monitoring dan evaluasi. Selain itu, menyikapi keluhan masyarakat yang sulit memperoleh elpiji 3 kg, tim juga melaksanakan operasi pasar di sejumlah lokasi. 

“Kami terus melakukan koordinasi dengan Pertamina Patra Niaga dan Hiswanamigas Bali,” tambahnya sembari mengimbau masyarakat yang memenuhi kriteria memperoleh subsidi agar membeli elpiji 3 kg di pangkalan. Pemprov Bali bersama Pertamina Patra Niaga wilayah Bali melakukan penambahan penyaluran tabung elpiji 3 kg dengan menambah stok elpiji di pangkalan resmi dan menggelar penjualan langsung ke tengah-tengah masyarakat sebagai upaya memenuhi kebutuhan elpiji 3 kg bersubsidi bagi masyarakat kurang mampu di beberapa wilayah kota/kabupaten di Bali. 

Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya pemerintah bersama Pertamina atas peningkatan konsumsi elpiji 3 kg subsidi yang terjadi utamanya di daerah-daerah wisata pulau Bali yang terjadi pada long weekend akhir Bulan Mei yang lalu dan juga peningkatan kunjungan wisatawan asing dan domestik yang semakin terus bertambah menjelang musim liburan pada Bulan Juni. Untuk memastikan elpiji 3 kg bersubsidi mencukupi bagi rumah tangga dan usaha mikro, Pemkab/Pemkot di Bali bekerja sama dengan Pertamina Patra Niaga melakukan penambahan penyaluran yang dilaksanakan sejak tanggal 9, 23 Mei, dan 1 Juni 2024 dengan total sejumlah 411.040 tabung, dan masih akan disiapkan penambahan lagi sebanyak 264.880 tabung.

Pertamina Patra Niaga terus melakukan upaya terkait kebutuhan elpiji 3 kg dengan melakukan monitoring stok pangkalan resmi secara berkala, berkoordinasi dengan stakeholder, dan bersinergi dengan aparat penegak hukum dalam penyaluran serta pemantauan di jalur distribusi elpiji subsidi.

Sementara Area Manager Comm, Rel and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi dalam keterangannya, Rabu kemarin mengatakan Pertamina bersama dengan Pemkab/Pemkot di Bali senantiasa berusaha memastikan distribusi dan stok elpiji 3 kg di dalam kondisi aman. Untuk rencana pelaksanaan penambahan penyaluran berikutnya Pertamina bersama Pemda akan terus berkoordinasi dalam mengambil langkah-langkah strategis guna memenuhi kebutuhan energi di masyarakat.

”Tambahan penyaluran elpiji 3 kg subsidi ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya pemerintah bersama Pertamina untuk menstabilkan kebutuhan elpiji 3 kg bersubsidi di masyarakat dan untuk memberi akses yang lebih mudah kepada masyarakat dalam mendapatkan elpiji 3 kg sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp 18.000. Untuk membeli elpiji pada kegiatan ini masyarakat tetap diwajibkan menyertakan NIK yang tercantum di KTP atau KK,” jelas Ahad.  Kebutuhan elpiji untuk wilayah Bali secara keseluruhan disuplai dari 16 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PSO dan 4 SPPBE NPSO dan disalurkan melalui 112 Agen LPG PSO dan 22 Agen LPG NPSO, kepada 3.716 pangkalan yang tersebar di seluruh kota/kabupaten provinsi Bali. Dengan rata-rata pengiriman harian ke masing-masing pangkalan sebanyak 20 hingga 100 tabung. 

”Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Liquefied Petroleum Gas (LPG), bahwa fungsi pengawasan Pertamina sebagai badan usaha yang ditunjuk untuk menyalurkan LPG Bersubsidi mulai dari SPPBE, Agen hingga Pangkalan. Artinya, titik poin terakhir pendistribusian adalah di pangkalan, bukan di pengecer ataupun warung," tegas Ahad.

”Elpiji 3 kg ini merupakan barang bersubsidi dengan kuota yang ditetapkan oleh Pemerintah, untuk itu kami mengimbau kembali masyarakat yang tergolong dalam kelompok ekonomi mampu untuk tidak menggunakan elpiji 3 Kg subsidi dan beralih ke Bright Gas. Sehingga elpiji 3 Kg Subsidi dapat tersalurkan kepada yang berhak. Partisipasi masyarakat untuk bersama-sama memantau pemakaian elpiji subsidi tersebut agar tepat sasaran juga diperlukan," tambah Ahad. ”Kami mengajak masyarakat dapat langsung membeli melalui pangkalan-pangkalan resmi dengan harga sesuai HET. Jika masyarakat kesulitan mendapatkan elpiji 3 Kg di wilayah sekitar tempat tinggalnya juga bisa menghubungi call center Pertamina 135,” tutup Ahad. 

Sementara terkait video pendek seorang pria yang viral di media sosial (Medsos) yang mengungkapkan penyebab kelangkaan gas elpiji 3 Kg dua minggu terakhir di Kota Denpasar dan Badung akibat ada oknum yang mengoplos gas bersubsidi, langsung diatensi Polda Bali. 

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan dikonfirmasi, Rabu kemarin mengatakan aparat Satreskrim Polres Badung sudah memberi respons video viral itu dengan melakukan penyelidikan. Polisi langsung mendatangi pria pembuat video di rumahnya di kawasan Kecamatan Abiansemal, Badung untuk klarifikasi langsung terkait kontennya yang viral itu. Namun setelah dicek di dua lokasi yang diinformasikan tidak ada kegiatan pengoplosan gas elpiji 3 Kg yang merupakan gas bersubsidi ke gas non subsidi. Pemilik kedua gudang itu mengaku dulu pernah mengoplos, namun sejak 2022 berhenti setelah digerebek Bareskrim Mabes Polri dan Polda Bali.

"Yang bersangkutan membuat konten berupa video itu mengaku karena kesal sulit mendapatkan gas 3 Kg. Dia meminta maaf telah membuat konten yang menyudutkan Polri dan telah menghapus konten tersebut," ungkap Kombes Jansen.  Masalah kelangkaan gas elpiji ukuran 3 Kg belakangan ini ungkap Kombes Jansen menjadi atensi Polda Bali dan jajaran Polres/Polresta. Mantan Kapolresta Denpasar ini meminta masyarakat untuk segera lapor bila menemukan oknum yang melakukan kecurangan. "Sampai saat ini kami belum menemukan adanya oknum yang melakukan pelanggaran. Kami dari kepolisian mohon kerja sama dari masyarakat. Lapor bila menemukan adanya tindak oknum melawan hukum," tegasnya. 7 a, pol, k17

Komentar