nusabali

Pemkot Masih Kaji Regulasi

Vaksin Demam Berdarah Dengue Sudah Ada di RS Swasta

  • www.nusabali.com-pemkot-masih-kaji-regulasi

Saat ini vaksin DBD baru tersedia di rumah sakit swasta dan berbayar. Hal itu karena vaksin tersebut belum menjadi program pemerintah.

DENPASAR, NusaBali - Vaksin demam berdarah dengue (DBD) sudah ada di Kota Denpasar, namun  ketersediaannya baru di rumah sakit swasta. Saat ini Pemkot Denpasar masih belum menambahkan vaksin DBD ini ke program pemerintah, lantaran menunggu regulasi yang menaungi.

“Untuk di rumah sakit pemerintah dan puskesmas, saat ini memang belum tersedia vaksin DBD, tetapi di RS swasta sudah ada yang menyiapkan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr Anak Agung Ayu Agung Candrawati di Denpasar, Rabu (5/6).

Bagi yang berminat atau ingin melakukan vaksinasi DBD, bisa melakukan vaksin di rumah sakit swasta dan berbayar. “Di rumah sakit swasta sudah ada (vaksin DBD, Red). Kalau ada yang mau vaksin bisa ke sana tetapi bayar sendiri,” ujar Agung Candrawati.

Dia mengatakan vaksin DBD telah menjadi salah satu strategi global untuk penanggulangan DBD dari Kemenkes, selain dengan menggunakan nyamuk Wolbachia.

“Vaksin DBD sudah mendapatkan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Vaksin DBD yang ada di Indonesia ini juga sudah mendapatkan izin edar dari BBPOM (Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan). Tetapi memang sampai saat ini belum menjadi program pemerintah,” ucapnya seperti dilansir Antara.

Selain itu, dia menjelaskan pentingnya sosialisasi vaksin DBD ke masyarakat karena sebelumnya sudah ada edaran dari Kementerian Kesehatan.

Pihaknya berharap, sosialisasi vaksin DBD secara lebih masif juga harus didukung dengan imbauan dari Pemerintah Provinsi Bali.

“Sebelum memproses lebih lanjut dan akan dilaksanakan di Kota Denpasar, tentunya diperlukan dukungan penguatan regulasi pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, serta sosialisasi supaya dapat melindungi semua jika vaksinasi DBD mulai dilaksanakan,” ujar Agung Candrawati.

Terkait dengan sosialisasi yang lebih masif kepada masyarakat, Agung Candrawati mengatakan, antara lain akan menggunakan berbagai kanal media sosial, melalui posyandu, dan puskesmas.

Pihaknya juga segera mengundang Pemerintah Provinsi Bali dan mengadakan rapat khusus terkait dengan vaksin DBD.

Dinas Kesehatan Kota Denpasar telah melakukan berbagai upaya untuk menekan penularan kasus DBD, termasuk larvasidasi, lomba pemberantasan sarang nyamuk (PNS), pengasapan fokus dan massal.

Langkah-langkah ini dilakukan karena peningkatan kasus DBD yang signifikan. Selama periode Januari-Mei 2024 secara kumulatif tercatat jumlah kasus DBD di Kota Denpasar 862 kasus. Lonjakan peningkatan kasus tercatat terjadi pada April dengan 288 kasus dan Mei tercatat 376 kasus.

“Tetapi kalau dibandingkan beberapa kabupaten lainnya di Bali, jumlah kasus DBD di Kota Denpasar masih lebih rendah,” ucap Agung Candrawati.

Oleh karena itu, pihaknya mengajak semua elemen masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan melalui gerakan pemberantasan sarang nyamuk guna meminimalisasi penularan kasus DBD.

“Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, kami berharap dapat mengurangi angka penularan DBD dan melindungi kesehatan masyarakat Kota Denpasar,” kata Agung Candrawati.

Sebelumnya, dalam rapat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Denpasar, Sekda Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana menekankan pentingnya langkah-langkah aktif dalam penanggulangan DBD untuk mengurangi penularan.

Dia menyoroti beberapa langkah yang perlu dioptimalkan, seperti optimalisasi kinerja juru pemantau jentik (jumantik) di desa/kelurahan untuk memantau jentik dan edukasi masyarakat gerakan PSN, larvasidasi, pengasapan fokus dan massal 2 kali setahun.

Akan tetapi, Sekda Alit Wiradana mengingatkan bahwa pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasa.

“Lebih penting lagi, pihak desa/kelurahan harus mengajak warganya untuk menjaga kebersihan lingkungan/optimalisasi gerakan PSN dan rutin memeriksa tempat penampungan air serta membersihkan jentik nyamuk. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan penularan DBD dapat ditekan,” ujar Sekda Alit Wiradana. 7 ant, mis

Komentar