nusabali

Dinas Perikanan Denpasar Rancang Budidaya Ikan Kerapu di Serangan

  • www.nusabali.com-dinas-perikanan-denpasar-rancang-budidaya-ikan-kerapu-di-serangan

DENPASAR, NusaBali - Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (Distanpangan) Kota Denpasar merancang melakukan budidaya ikan kerapu di Kelurahan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan. Sebab, potensi budidaya ikan air laut di Kota Denpasar ada pada luasan lahan 9 hektare.

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar Ida Bagus Mayun Suryawangsa, Rabu (5/6), mengatakan kendati lahan cukup luas, namun saat ini baru dimanfaatkan 2 hektare khususnya untuk jenis ikan kerapu. 

Di tengah peluang pasar yang tinggi, kata dia, pengembangan ikan kerapu akan menjadi fokus ke depan. Pulau Serangan yang memiliki potensi akan didorong maksimal untuk budidaya ikan kerapu. Kata Bagus Mayun, serapan ikan kerapu di Denpasar sangat bagus. Terutama untuk restoran sea food, termasuk di wilayah Serangan yang kini mulai terkenal dengan wisata kulinernya. 

Dikatakannya, kebutuhan ikan di Kota Denpasar mencapai 8 ton per hari. Dari jumlah tersebut baru 4 ton atau 50 persen yang mampu diproduksi di Kota Denpasar. “Jadi 4 ton lagi didatangkan dari kabupaten yang lain dan mungkin juga dari provinsi lain seperti dari Banyuwangi, Jawa Timur yang masuk di Kedonganan,” ujar Bagus Mayun. 

Jumlah produksi ikan di Kota Denpasar, menurut Bagus Mayun, terdiri dari 

sekitar 3 ton merupakan hasil perikanan tangkap dan 1 ton hasil perikanan budidaya. Selain kerapu, di Denpasar juga ada budidaya ikan air tawar seperti nila dan lele. Termasuk budidaya ikan air payau seluas 20 hektare yang sudah termanfaatkan semuanya. 

Dia mengatakan, di Kota Denpasar tercatat ada sekitar 60-an kelompok pembudidaya ikan dengan jumlah anggota 700 orang. Kelompok-kelompok baru dengan potensi yang masih ada akan terus dikembangkan untuk memaksimalkan pengisian kebutuhan ikan masyarakat di Kota Denpasar. 

Bagus Mayun mengakui hasil tangkapan nelayan di Kota Denpasar masih belum optimal. “Potensi perikanan tangkap atau potensi nelayan kita yang melakukan penangkapan ikan di perairan itu sesungguhnya 26.000 ton per tahun. Namun, produksi per tahun baru 1.425 ton,” katanya seperti dilansir Antara, Senin (27/5/2024).

Menurut Bagus Mayun, penyebab belum optimalnya hasil perikanan tangkap, karena mayoritas nelayan di Kota Denpasar merupakan nelayan tradisional yang menggunakan kapal ikan dengan mesin di bawah 5 GT, sehingga wilayah penangkapannya sangat terbatas.

Selain itu kualitas SDM nelayan di Kota Denpasar masih perlu ditingkatkan terkait dengan teknik dan teknologi penangkapan ikan yang terkini.

“Kami juga sudah menekankan pada nelayan agar bisa menggunakan teknologi dalam penangkapan ikan. Tahun ini kami berencana untuk memberikan pendidikan dan peningkatan kapasitas nelayan dengan mengunjungi langsung Balai Besar Perikanan di Banyuwangi,” ucapnya. 7 mis

Komentar