nusabali

Hewan Positif Rabies di Jembrana Bertambah

  • www.nusabali.com-hewan-positif-rabies-di-jembrana-bertambah

NEGARA, NusaBali - Memasuki awal Juni 2024, Kabupaten Jembrana kembali mencatat tambahan satu kasus hewan penular rabies (HPR) positif rabies. Kasus teranyar ditemukan di Desa Baluk, Kecamatan Negara. Dengan tambahan kasus itu, kini tercatat sudah ada 21 HPR positif rabies di Jembrana selama 6 bulan berjalan tahun 2024.

Menindaklanjuti temuan kasus positif rabies teranyar itu, dari petugas Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) pada Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpangan) Jembrana turun melakukan vaksinasi HPR massal di Desa Baluk, Kamis (6/6). Vaksinasi dengan target menyasar 80 persen estimasi populasi HPR di desa setempat ini dilakukan secara door to door. 

Kepala Bidang Keswan-Kesmavet pada Distanpangan Jembrana drh I Wayan Widarsa mengatakan, total sudah ada 21 HPR positif rabies yang ditemukan sejak Januari hingga awal Juni tahun 2024 ini. Sementara untuk jumlah desa/kelurahan yang masuk zona merah saat itu, ada di 11 desa/kelurahan dari 51 desa/kelurahan. "Desa zona merah rabies itu ada di empat kecamatan, kecuali Kecamatan Pekutatan," ujarnya. 

Dari sisi jumlah kasus, kata Widarsa, kasus terbanyak di Kecamatan Mendoyo. Sementara jumlah wilayah terbanyak ditemukan kasus positif rabies, ada di Kecamatan Negara. "Kalau kasus terbanyak di Mendoyo. Di Mendoyo total sudah 9 kasus. Tapi dari wilayah sebaran kasus, terbanyak di Negara," ucap Widarsa. 

Dalam upaya menekan kasus rabies, Widarsa mengaku telah melakukan beberapa upaya. Setiap ada kasus baru, pihaknya selalu turun melakukan vaksinasi emergency di lingkungan sekitar. Kemudian untuk vaksinasi massal juga dilakukan di wilayah desa zona merah rabies. Termasuk beberapa waktu lalu sempat dilakukan sterilisasi HPR gratis dengan menggandeng Yayasan Sevha Bhuana dari Denpasar.

Setelah menuntaskan vaksinasi massal di desa zona merah rabies, Widarsa mengatakan, juga berencana melakukan vaksinasi massal ke wilayah desa zona kuning atau wilayah penyanding zona merah rabies. "Nanti kalau sudah bisa kita tuntaskan di zona kuning, kami juga rencanakan berlanjut ke zona hijau untuk membentuk kekebalan kelompok," ujar Widarsa. 

Menurut Widarsa, jumlah temuan kasus HPR positif rabies selama 6 bulan berjalan tahun 2024 ini, memang sudah menurun dibanding tahun sebelumnya. Namun, pihaknya mengimbau seluruh masyarakat tetap waspada. Begitu juga diharapkan peran aktif masyarakat memvaksin HPR peliharaannya.7ode

Komentar