Ekspatriat Australia Tewas Mengambang di Kolam Vila
Seorang pengusaha asal Australia, Alistair Robert Hugh Frowde, 64, ditemukan tewas mengambang di vila Jalan Tunggak Bingin, Blok H Nomor 2, Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Jumat (8/1).
Diduga Serangan Jantung
DENPASAR, NusaBali
Ekspatriat ini diduga mengalami serangan jantung saat santai di kolam usai bermain golf. Jenazah korban yang mengambang ditemukan pertama kali oleh istrinya, Rini Ariyanti, 29.
Informasi di lapangan, jenazah korban ditemukan mengambang di kolam renang sekitar pukul 05.00 Wita. Ketika itu, istri korban, Rini Ariyanti mencari suaminya yang tak ada di kamar tidur. Betapa terkejutnya perempuan asal Jakarta itu melihat suaminya tak bernyawa dan mengambang di kolam renang. Rini menceritakan, korban baru pulang ke rumah pada Kamis (7/1) sekitar pukul 19.30 Wita usai bermain golf dengan rekan-rekannya sesama pengusaha di kawasan Uluwatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
Sepulang dari main golf, korban bersama istrinya duduk santai di teras vila. Lantaran tidak kuat menahan kantuk, Rini pamit untuk istirahat dan masuk kamar sekitar pukul 21.30 Wita. Sementara ekspatriat yang pegang paspor N9432992 itu memilih santai di teras vila. Diduga saat ditinggal tidur, korban mengalami serangan jantung hingga tersungkur ke kolam renang.
Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Nanang Prihasmoko mengatakan, saat mengetahui suaminya tak ada di kamar, Rini kemudian mengajak adik kandungnya, Risky Fauzi, 23, mencari korban. Kedua saksi yang panik, mencoba menolong korban. Namun, saat diangkat korban sudah tak bernyawa. “Mereka akhirnya menghubungi kepolisian,” ungkap Nanang.
Berdasarkan informasi itu, anggota langsung melakukan olah TKP. “Saat ditemukan tewas, korban hanya mengenakan celana pendek dan memakai arloji,” ungkap Nanang. Dugaannya, ekspatriat asal negeri Kanguru ini mengalami serangan jantung. Jenazah korban langsung dievakuasi ke kamar jenazah RSUP Sanglah untuk dilakukan pemeriksaan.
Sementara Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit menjelaskan, pihaknya menemukan tanda tenggelam berupa busa halus dari rongga mulut dan hidung. “Perkiraan waktu kematian korban kurang dari 8 jam,” jelas dr Alit. Dari hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasaan pada tubuh korban. Terkait penyebab kematian korban, belum bisa dipastikan karena belum melakukan proses otopsi. Hingga saat ini, dr Alit belum mengantongi surat permintaan otopsi dari pihak kepolisian. da, i
Komentar