Bangli Gencarkan Gemarikan
BANGLI, NusaBali - Indeks konsumsi ikan masyarakat Bangli masih rendah. Pemkab Bangli melalui Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) kabupaten Bangli kini terus menggencarkan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Kegiatan Gemarikan digelar di SMPN 4 Tembuku, Bangli, Kamis (6/6).
Kepala Dinas PKP Bangli I Wayan Sarma mengatakan kegiatan Gemarikan selain untuk meningkatkan gizi anak dan mencegah stunting, juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya sektor perikanan. "Kegiatan ini sesungguhnya sudah dilakukan secara rutin. Ini adalah puncaknya dengan melakukan pemberian paket dan sosialisasi," ungkapnya.
Menurut Sarma, pelaksanaan Gemarikan dilatarbelakangi lantaran Kabupaten Bangli memiliki potensi perikanan budidaya yang cukup besar. Pada tahun 2023 produksi ikan budidaya 4.277 ton (45,4 persen dari total produksi budidaya ikan darat provinsi Bali). Ikan banyak mengandung asam lemak omega 3 yang sangat cocok untuk pertumbuhan anak dan balita. "Di samping harganya lebih murah dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya," sebutnya.
Lebih lanjut, indeks konsumsi makanan ikan masyarakat Bangli masih rendah. Tahun 2023 baru mencapai 39,65 per kapita per tahun, sedangkan provinsi Bali telah mencapai 47,09 bahkan nasional telah mencapai 58,48 kilogram per kapita per tahun. "Karena itu, kegiatan Gemarikan ini masuk dalam 2 agenda yakni Program Germas; Gerakan Masyarakat Hidup Sehat; dan program penurunan stunting," kata Sarma.
Sasaran kegiatan kali ini para siswa SMP di empat kecamatan seluruh Bangli dan balita stunting. Inti kegiatan Gemarikan adalah sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya mengonsumsi ikan dan pembagian paket, yang sesungguhnya hanya sebagai sampel ataupun rangsangan. Paket yang dibagikan 675 buah. Rinciannya, 571paket untuk pelajar SMP di 4 kecamatan dan 104 paket untuk anak stunting. Setiap paketnya berisi, ikan tuna, ikan nila, ikan kembung, kerupuk ikan dan naget ikan.
"Kegiatan Gemarikan seperti ini sudah kami lakukan 5 kali berturut-turut, sejak tahun 2020. Bahkan Desa Batur Utara telah mereflikasi kegiatan ini dengan memanfaatkan Dana Desa," sambungnya.
Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan Gemarikan. Disampaikan jika, Gemarikan perlu terus ditingkatkan, mengingat ikan merupakan bahan pangan yang murah, mudah didapat merupakan sumber makanan bergizi tinggi karena mengandung omega 3 yang sangat berguna untuk kecerdasan otak.
Selain itu, mengandung protein, vitamin, mineral serta memiliki kandungan kolesterol yang rendah. "Pentingnya makan ikan untuk peningkatan gizi masyarakat terutama anak-anak untuk mencegah stunting, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sel otak, kesehatan mental maupun fisik," ujarnya.
Ditambahkan, berbagai upaya juga telah dilakukan Pemkab Bangli untuk tetap menjaga kelestarian ekosistem di Danau Batur. Salah satunya, dengan terus menggencarkan penuangan cairan Eco Enzyme. "Dalam upaya menjaga air danau Batur agar tetap sehat dan tetap jadi air yang layak untuk kehidupan bagi ekosistem didalamnya, Pemkab Bangli sudah menuangkan Eco Enzyme ke Danau Batur mencapai 280 ton," kata Bupati asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli ini.7esa
1
Komentar