Subak Getih Desa Sudaji Disiapkan Jadi Produser Padi Sehat
SINGARAJA, NusaBali - Subak Getih Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng, saat ini sedang dipersiapkan menjadi produser padi sehat dengan sistem pertanian organik. Uji coba sistem pertanian menuju organik dipanen perdana Jumat (7/6) kemarin. Program pertanian organik kembali digaungkan Dinas Pertanian untuk menghasilkan pangan sehat dan mengembalikan produktivitas lahan pertanian.
Lahan padi menuju organik ini dikembangkan di lahan seluas 75 are. Dari hasil panen perdana, jumlah produksi gabah mengalami peningkatan yang signifikan, dari semula hanya 3 ton menjadi 5,9 ton dalam satu kali panen.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Gusti Ayu Maya Kurnia, mengatakan lahan percontohan padi sehat ini sedang menggencarkan sistem pertanian organik. Namun untuk mendapatkan status organik harus melewati sejumlah tahapan dan persyaratan. Lahan pertanian baru dinyatakan organik apabila sudah mengantongi sertifikat dari Lembaga Pensertifikatan Pertanian Organik.
“Jadi ini baru rintisan menuju organik. Mereka akan mendapatkan pendampingan minimal 3 tahun oleh lembaga sertifikasi. Jadi lahannya dicek unsur hara, pH tanah, penggunaan pupuk organik, penggunaan bibit dari kebun organik, menghindari pupuk kimia hingga penanganan pasca panen dan pengawetan hanya menggunakan cara alami. Kalau semua terpenuhi baru akan mendapatkan sertifikat organik,” kata Maya.
Program ini disiapkan pemerintah untuk menyiapkan bahan pangan sehat dan juga mengembalikan kesuburan lahan pertanian Bali yang saat ini sudah stagnan karena terlalu banyak paparan kimia.
Sementara itu, Kelian Subak Getih Gede Ardika mengatakan, dari hasil panen perdana hasilnya sangat menggembirakan. Dia pun berangan akan menjadi contoh pertanian organik kepada 17 subak yang ada di Kecamatan Sawan.
“Astungkara, setelah empat bulan kami bisa merasakan dampaknya. Hasilnya sangat luar biasa. Semoga ini bisa menjadi contoh bagi subak lainnya untuk mewujudkan padi sehat menuju organik,” ungkap Ardika
Proses penanaman padi di Subak Getih menggunakan metode System of Rice Intensification (SRI). Sistem ini dapat menghemat penggunaan benih, air, serta beralih dari pupuk dan pestisida kimia ke pupuk organik. Alhasil setelah menggunakan metode ini per mala meningkat drastis dari kurang lebih 150 biji menjadi 310 biji per batangnya.7 k23
1
Komentar