Mangku Teja Berpulang, Hari Ini Upacara Ngaben
BANGLI, NusaBali - Penekun spiritual Bali, Jro Mangku Teja Kandel berpulang pada Wraspati Wage Bala, Kamis (6/6/2024). Jenazah tokoh asal Banjar/Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Bangli, ini akan diaben pada Soma Pon Ugu, Senin (10/6) hari ini.
Salah seorang cucu Mangku Teja yakni Bayu Kandel Arbawa, mengatakan jika Mangku Teja meninggal pada usia 111 tahun. Mangku Teja yang dikenal master leak meninggalkan seorang anak, seorang menantu, 4 orang cucu, dan 10 orang cicit.
Menurut Bayu Kandel, sekitar sepekan sebelumnya, Mangku Teja mendadak kena stroke, hingga harus dilarikan ke IGD RSUD Bangli. Diakui jika kondisi fisik Mangku Teja memang sudah melemah.
“Sejak 10 tahun lalu, penglihatan pekak sudah mulai rabun, dan berjalan pun pekak sudah harus menggunakan tongkat. Tetapi untuk beraktivitas sehari-hari masih biasa, selayaknya orang lingsir,” kata Bayu Kandel, Minggu (9/6).
Mangku Teda dirawat di RSUD Bangli selama enam hari. Hingga pada Kamis, 6 Juni 2024, Mangku Teja dinyatakan meninggal dunia.
Foto: Jro Mangku Teja Kandel. -IST
Kata Bayu Kandel, tidak ada pesan-pesan khusus dari almarhum Mangku Teja. Sebab almarhum tidak ada mengisyaratkan akan berpulang. Namun, semasa hidup kerap berpesan dan mengarahkan pada anak serta cucunya untuk terus belajar.
“Beliau selalu menganggap dirinya tidak pernah berhenti belajar. Itulah kesan yang kami dari keluarga selalu ingat, bahwa selama masih hidup ya harus terus belajar. Selain itu juga beliau kerap berpesan untuk menjaga keharmonisan keluarga,” ujar Bayu Kandel.
Di sisi lain, upacara pengabenan Mangku Teja akan berlangsung pada Senin siang. Diawali prosesi pemandian jenazah dimulai pukul 12.00 Wita, dan selanjutnya dibawa ke Setra Adat Bangbang. “Pada sorenya akan dilanjut prosesi nganyut di pantai,” jelasnya.
Bayu Kandel menyebut, upacara ngaben akan dipuput oleh sulinggih Ida Empu Pinandita saking Geriya Kerobokan. “Kebetulan Ida Empu, bisa dibilang merupakan salah satu mantan murid pekak Mangku yang sekarang sudah madiksa menjadi Ida Empu. Jadi beliau yang ingin menghaturkan upacara untuk persembahan ke gurunya,” imbuh Bayu Kandel.
Berbagai persiapan prosesi pengabenan sudah dilakukan. Kata Bayu Kandel, pihak keluarga mengambil prosesi pengabenan sederhana sesuai adat istiadat di Desa Bangbang. “Jadi semua upakara sudah diambil alih oleh keluarga dan banjar, termasuk bade-nya. Pekak Mangku menggunakan bade yang kecil, bukan bade palebon bertumpang,” sebut Bayu Kandel. 7 esa
Komentar