Pembentukan Tim Siaga Rabies Belum Merata
TABANAN, NusaBali - Guna mencegah penyebaran kasus rabies di Tabanan, Kabupaten Tabanan, telah membentuk tisira (Tim Siaga Rabies). Peresmian Tisira telah dilakukan Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya, beberapa waktu lalu. Namun pembentukan Tisira ini belum merata di setiap desa.
Sebagai program Pemkab Tabanan, Tisira wajib dibentuk di setiap desa. Dari 133 desa yang ada, baru dua desa yang memiliki tim tersebut, yakni Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel dan Desa Beraban, Kecamatan Kediri.
Kabid Ternak dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan Gede Eka Parta Ariana mengakui Tisira dibentuk belum merata di desa. Karena dalam pembentukan juga harus menunggu dari kesiapan desa itu sendiri.
"Tikor (tim koordinasi) penyakit zoonosis dan penyakit infeksi baru) baru juga terbentuk. Dalam tikor ini ada Tisira dan dan tim dari Dinkes. Jadi pembentukan setiap desa ini kita pelan-pelan," ujarnya ketika dikonfirmasi, Senin (9/6).
Selain itu, kata Ariana, dalam pembentukan Tisira ini juga harus adanya dasar hukum yang jelas termasuk anggaran. Sebab ketika tim nanti bertugas mereka bisa menjalankan tugas dengan baik dan tanpa melawan hukum. Tiap tim jumlah anggota sebanyak 20 orang.
"Beberapa waktu lalu dalam pembentukan Tisira desa juga sudah diberikan pemahaman oleh DPMD dari segi anggaran. Artinya ada aturan yang memperbolehkan anggaran desa bisa digunakan pendanaan untuk Tisira ini," jelasnya.
Namun, jelas Ariana, meskipun Tisira baru terbentuk di dua desa, desa sudah memiliki petugas yang diminta bertanggung jawab dalam hal penanggulangan kasus rabies. Hanya namanya saja belum diresmikan karena sifatnya di desa begitu adanya kasua aparat desa sudah aktif dan siaga dalam hal pelaporan maupun bekerjasama dalam penanganan.
Sejauh ini, menurut Ariana, target pembentukan Tisira di tiap desa selama tahun 2024 belum berani memberikan jawaban pasti. Karena kesiapan pembentukan Tisira ini harus memang adanya persetujuan seluruh pihak terutama desa. "Namun sudah banyak kok desa yang siap bakal membentuk Tisira ini terutama desa yang ada di Kecamatan Pupuan dan Selemadeg. Karena mereka sudah menanyakan draf untuk pembentukan Tisira," katanya.
Dia berharap dan memastikan meskipun pembentukan Tisira belum merata di tiap desa, Ariana menjamin dalam hal penanganan rabies jika terjadi kasus sudah dilakukan secara maksimal. Dan saat ini sejak Januari hingga Juni 2024, baru ada 10 kasus anjing yang positif rabies. "Mudah-mudahan tidak ada penambahan," harapnya.7des
1
Komentar